Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Sunmbangan Sukarela Sekolah Bisa di Indikasikan Tindak Pemerasan

143
×

Sunmbangan Sukarela Sekolah Bisa di Indikasikan Tindak Pemerasan

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Berkedok minimnya anggaran operasional penyelenggara pendidikan seringkali memaksa pihak sekolah melakukan sumbangan sukarela. Hanya saja, dasar dari pelaksanaan sumbangan tersebut belum berlandaskan payung hukum yang tetap. Akibatnya upaya yang dilakukan bisa terindikasi tindak pemerasan bahkan korupsi.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Padang, Azwar Siry mendukung peran serta dari orang tua murid dalam kegiatan yang ada di sekolah. Salah satunya telah ikut berpatisipasi dalam memberikan kontrubusi bentuk sumbangan sukarela. Tanpa sadar, kata dia, tanpa peran orangtua murid dunia pendidikan tidak lebih baik.

“Kita harus ingat, dunia pendidikan tanpa serta peran orangtua murid tidak akan mampu menjadi baik. Maka pihak sekolah mesti kerjasama dengan orangtua murid. Ketika ada kegiatan butuh sumbangan, tapi tidak boleh dipaksa,” kata Azwar Siry, kemarin.

Menurut Politisi Partai Demokrat itu, sepanjang tidak terjadi pemaksaan dalam memberikan sumbangan dari orangtua murid pada pihak sekolah. Maka sumbangan sukarela tersebut tidak ada masalah. Karena, disesuaikan dengan kemampuan orangtua wali murid ataupun siswa.

“Jumlah sumbangan tentu tidak sama dengan setiap murid. Disesuaikan dengan kemampuan orangtua mereka, misalnya si A 100, dan si B 50,” ciletuk Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang membidangi Kesejahteraan Rakyat itu.

Anggota DPRD Kota Padang dari Dapil 5 (Padang Barat, padang Utara, Nanggalo) itu tak menapik masih ada sebagian sekolah yang seakan-akan memaksakan sumbangan kepada siswa. Bahkan terkadang ada kesannya yang memaksakan. Maka hal ini yang tidak diperbolehkan.

Kalau memberi sumbangan harus berdasarkan kesediaan dan kemauan, boleh-boleh saja,” ujar mantan BKD Kota Padang itu.

Menurut Azwar Siry lagi, kegunaan sumbangan sukarela yang dipungut tersebut harus jelas. Progress yang sepertu ini perlu dibenahi karena setiap dana yang dikucurkan harus jelas peruntukannya dan bisa dipertanggungjawabkan.

“Yang susah itu, uang diterima namun kejelasan uang kemana tidak ada. Ini harus diperbaiki, dana itu harus jelas kemana direalisasikan dan bisa dipertanggungjawabkan,” imbuh Azwar Siry.

Terakhir, Azwar Siry menuturkan, orangtua murid tentu ingin mengetahui secara transparan sumbangan sukarela yang dipungut untuk apa kegunaannya. Jika sumbangan itu jelas kegunaannnya dan realisasinya maka tidak akan menimbulkan gelojak pada orangtua murid. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *