PADANG, RELASIPUBLIK – Atas nama aksi solidaritas untu korban kerusuhan Wamena, mayoritas kaum wanita dan anak-anak setingkat SMP atau SMA dari beberapa pesantren.
Aksi dengan kordinator Jel Fathulla dari GNPF tu, dimulai dengan titik kumpul di depan Mesjid Raya Sumbar, selanjutnya berjalan kaki menuju halaman kantor gubernur Sumbar, Minggu (6/10).
Dalam orasi yang sebagian besar anak-anak usia sekolah dan kaum ibu tersebut, dengan tegas Jel mengatakan, tidak yakin kalau yang melakukan kerusuhan di Wamena tersebut adalah OPM.
Jel berkeyakinan itu hanya alasan pemerintah saja, sehingga bisa menutupi ketidak mampuan dalam memimpin.
Selain mengerahkan anak sekolah dan kaum ibu, aksi tersebut juga mengusng bendera Tauhid, menandakan siap berjihad untuk menegakkan kehormatan.
“Saudara-saudara kita yang mati di Wamena adalah sahid, harta mereka yang dijadah akan dihitung Allah sebagai ibadah,” ungkap Jel berapi-api dalam orasinya.
Dia juga mengatakan siap membantu dalam bentuk apapun, pada semua perantau jika diminta.
“Kami siap membantu apappun juga pada perantau, jika memang diminta dan dibutuhian,” tambahnya lagi.
Lebih jauh dikatakannya, dia tidak percaya kalau yang melakukan itu adalah OPM, untuk itu dia menuntut agar pemerintah dapat menyelesaikannya dengan cepat.
Dalam aksi kali ini, tampak juga Irfianda Abidin yang ikut serta dapam rombongan dengan menggunakan mobil, sedangkan Jel mempergunakan mobil sound system sambil berorasi.
Peserta aksi, yang notabene anak pesantren, sambil berjalan juga mngumpulkan sumbangan dari orang-orang yang menyaksikan aksi dipinggir jalan.
Dari mulai berjalan dari depan mesjid Raya Sumbar, sampai dihalamaan kanntor Gubernur, Jel Fathullah tindak henti-hentinya berorasi, membangkitkan jiwa heroik, pada peserta aksi dan orang-orang yang menyaksikan.
Aksi tersebut berakhir pukul 13.00 wib, untuk selanjutnya pelajar dan kaum ibu serta peserta lainnya kembali kedaerah masing-masing, karena peserta ada yang berasal dari luar kota Padang.(nov)