SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Kota Sawahlunto kembali kedatangan tamu istimewa, kali ini para mantan pejabat negara yang merupakan alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) KRA XXVI/1993 yang berkunjung ke Kota Warisan Budaya Dunia versi UNESCO itu, pada Kamis 12 /9.
Selain ‘raun – raun’ di Sawahlunto, para mantan pejabat tersebut juga memberikan sejumlah saran dan pandangan mereka untuk Sawahlunto ke depan.
Kesempatan itu tidak disia – siakan oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta, Walikota muda nan ramah senyum itu langsung berperan menjadi ‘tour guide’ para tamu alumni Lemhanas tersebut, selesai menceritakan tentang wisata dan pembangunan di ‘Kota Arang’, Deri juga tak segan meminta para tamu itu untuk memberikan kritik dan saran.
“Kalau ada kritik dan saran, silahkan bapak – ibuk sampaikan langsung kepada saya beserta jajaran Pemko di sini. Namun jika untuk kisah – kisah dan pengalaman bagus nan menarik yang dirasakan di sini, silahkan bapak – ibuk sampaikan kepada teman, keluarga dan lain – lainnya di tempat bapak – ibu masing – masing nantinya,” kata Deri Asta.
Para tamu Alumni Lemhanas KRA XXVI/1993 itu memang boleh dikata merupakan para ‘urang mamacik’ di pemerintahan, baik yang berasal dari unsur militer maupun sipil.
Sebut saja diantaranya, Bambang Kesowo, mantan Menteri Sekretaris Negera (Mensesneg) pada era Presiden Megawati Soekarno Putri.
Lalu ada mantan Seswapres dan Sekjen PU Drs Gembong Prijono Msc, Mantan Sesmil dan Komandan Paspamres Letjend TNI (Purn) Jasril Yacub, dan dua Mantan Waka Polri yakni Komjen Pol (Purn) Lufti Dahlan dan Komjen Pol (Purn) Nana Permana,
Kemudian ada pula mantan Direktur PT. Telkom, mantan Dirjen Hankam Kementerian Pertahanan, serta belasan orang mantan pejabat negara lainnya.
‘Raun – raun’ rombongan tersebut di Sawahlunto menempuh rute ; ziarah ke Makam Mahaputra Muhammad Yamin di Talawi, lalu dilanjutkan dengan city tour kawasan Kota Tua Sawahlunto, termasuk di museum dan lubang Mbah Suro.
Ditemui usai makan siang di rumah dinas Walikota Sawahlunto, salah satu tamu tersebut, mantan Mensesneg yaitu Bambang Kesowo menyampaikan saran bahwa ke depan, yang perlu sekali dikelola Sawahlunto adalah pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda dan unsur birokrat di kota itu.
“Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan kekayaan sejarah dan budaya di Sawahlunto harus dikelola oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional pula. Untuk itu, perlu pembinaan yang jelas dan terukur. Sehingga tidak gagap nanti menghadapi persaingan maupun perkembangan dengan dunia luar,” kata Bambang Kesowo.
Bambang juga menyinggung tentang potensi jalur kereta api di Sawahlunto. Menurut dia, akan sangat bagus jika jalur kereta itu dapat diaktifkan kembali.
“Saya lihat, jika bisa diaktifkan lagi jalur kereta dari Sawahlunto sampai ke Padang Panjang, kan bagus sekali. Semacam kereta komuter, begitu. Selain jadi transportasi wisata, juga bisa mengurangi beban jalan raya,” sebut Bambang.
Sementara Walikota Deri Asta mengharapkan, selain mendapat banyak masukan dari para mantan pejabat tersebut, kunjungan itu juga menambah promosi wisata Sawahlunto.
“Kami berharap, bapak – ibu bantu promosi wisata Sawahlunto ke teman dan keluarga nanti. Untuk saran – saran yang telah disampaikan tadi, kami sangat berterimakasih. Nanti kami pertimbangkan lagi, tentu ada yang bisa kami tindaklanjuti,” kata Deri. (Humas) istimewa, kali ini Sawahlunto kembali kedatangan tamu – tamu istimewa, kali ini para mantan pejabat negara yang merupakan alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) KRA XXVI/1993 yang berkunjung ke Kota Warisan Budaya Dunia versi UNESCO itu, Kamis 12 September 2019. Selain ‘raun – raun’ di Sawahlunto, para mantan pejabat tersebut juga memberikan sejumlah saran dan pandangan mereka untuk lebih baiknya Sawahlunto ke depan.
Kesempatan itu tidak disia – siakan oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta, Walikota muda nan ramah senyum itu langsung menjadi ‘tour guide’ bagi para tamu yang merupakan alumni Lemhanas tersebut,
Selesai menceritakan tentang wisata dan pembangunan di ‘Kota Arang’ ini, Deri Asta juga tak segan meminta para tamu itu untuk memberikan kritik dan saran.
“Kalau ada kritik dan saran, silahkan bapak – ibuk sampaikan langsung kepada saya beserta jajaran Pemerintah Kota di sini. Namun jika untuk kisah – kisah dan pengalaman bagus nan menarik yang dirasakan di sini, silahkan bapak – ibuk sampaikan kepada teman, keluarga dan lain – lainnya di tempat bapak – ibu masing – masing nantinya,” kata Deri Asta.
Para tamu Alumni Lemhanas KRA XXVI/1993 itu memang boleh dikatakan merupakan para ‘urang mamacik’ di pemerintahan, baik yang berasal dari unsur militer maupun sipil.
Sebut saja Bambang Kesowo, mantan Menteri Sekretaris Negera (Mensesneg) pada era Presiden Megawati Soekarno Putri.
Lalu ada mantan Seswapres dan Sekjen PU Drs Gembong Prijono Msc, Mantan Sesmil dan Komandan Paspamres Letjend TNI (Purn) Jasril Yacub, dan dua Mantan Waka Polri yakni Komjen Pol (Purn) Lufti Dahlan dan Komjen Pol (Purn) Nana Permana,
Kemudian ada pula mantan Direktur PT. Telkom, mantan Dirjen Hankam Kementerian Pertahanan, serta belasan orang mantan pejabat negara lainnya.
‘Raun – raun’ rombongan tersebut di Sawahlunto menempuh rute ; ziarah ke Makam Mahaputra Muhammad Yamin di Talawi, lalu dilanjutkan dengan city tour kawasan Kota Tua Sawahlunto, termasuk di museum dan lubang Mbah Suro.
Ditemui usai makan siang di rumah dinas Walikota Sawahlunto, salah satu tamu tersebut, mantan Mensesneg yaitu Bambang Kesowo menyampaikan saran bahwa ke depan, yang perlu sekali dikelola Sawahlunto adalah pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda dan unsur birokrat di kota itu.
“Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan kekayaan sejarah dan budaya di Sawahlunto harus dikelola oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional pula. Untuk itu, perlu pembinaan yang jelas dan terukur. Sehingga tidak gagap nanti menghadapi persaingan maupun perkembangan dengan dunia luar,” kata Bambang Kesowo.
Bambang juga menyinggung tentang potensi jalur kereta api di Sawahlunto. Menurut dia, akan sangat bagus jika jalur kereta itu dapat diaktifkan kembali.
“Saya lihat, jika bisa diaktifkan lagi jalur kereta dari Sawahlunto sampai ke Padang Panjang, kan bagus sekali. Semacam kereta komuter, begitu. Selain jadi transportasi wisata, juga bisa mengurangi beban jalan raya,” sebut Bambang.
Sementara Walikota Deri Asta mengharapkan, selain mendapat banyak masukan dari para mantan pejabat tersebut, kunjungan itu juga menambah promosi wisata Sawahlunto.
“Kami berharap, bapak – ibu bantu promosi wisata Sawahlunto ke teman dan keluarga nanti. Untuk saran – saran yang telah disampaikan tadi, kami sangat berterimakasih. Nanti kami pertimbangkan lagi, tentu ada yang bisa kami tindaklanjuti,” kata Deri. (Humas) mantan pejabat negara yang merupakan alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) KRA XXVI/1993 yang berkunjung ke Kota Warisan Budaya Dunia versi UNESCO itu, Kamis 12 September 2019. Selain ‘raun – raun’ di Sawahlunto, para mantan pejabat tersebut juga memberikan sejumlah saran dan pandangan mereka untuk lebih baiknya Sawahlunto ke depan.
Kesempatan itu tidak disia – siakan oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta, Walikota muda nan ramah senyum itu langsung menjadi ‘tour guide’ para tamu alumni Lemhanas tersebut, selesai menceritakan tentang wisata dan pembangunan di ‘Kota Arang’, Deri juga tak segan meminta para tamu itu untuk memberikan kritik dan saran.
“Kalau ada kritik dan saran, silahkan bapak – ibuk sampaikan langsung kepada saya beserta jajaran Pemko di sini. Namun jika untuk kisah – kisah dan pengalaman bagus nan menarik yang dirasakan di sini, silahkan bapak – ibuk sampaikan kepada teman, keluarga dan lain – lainnya di tempat bapak – ibu masing – masing nantinya,” kata Deri Asta.
Para tamu Alumni Lemhanas KRA XXVI/1993 itu memang boleh dikata merupakan para ‘urang mamacik’ di pemerintahan, baik yang berasal dari unsur militer maupun sipil.
Sebut saja Bambang Kesowo, yang merupakan mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri.
Lalu ada mantan Seswapres dan Sekjen PU Drs Gembong Prijono Msc, Mantan Sesmil dan Komandan Paspamres Letjend TNI (Purn) Jasril Yacub, dan dua Mantan Waka Polri yakni Komjen Pol (Purn) Lufti Dahlan dan Komjen Pol (Purn) Nana Permana,
Kemudian ada pula mantan Direktur PT. Telkom, mantan Dirjen Hankam Kementerian Pertahanan, serta belasan orang mantan pejabat negara lainnya.
Kunjungan rombongan tersebut di Sawahlunto menempuh rute ; ziarah ke Makam Muhammad Yamin di Talawi, lalu dilanjutkan dengan city tour kawasan Kota Tua Sawahlunto, termasuk di museum dan lubang Mbah Suro.
Dikesempatan tersebut ,mantan Mensesneg Bambang Kesowo menyampaikan saran bahwa ke depan, yang perlu sekali dikelola Sawahlunto adalah pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda dan unsur birokrat di kota itu.
“Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan kekayaan sejarah dan budaya di Sawahlunto harus dikelola oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional pula. Untuk itu, perlu pembinaan yang jelas dan terukur. Sehingga tidak gagap nanti menghadapi persaingan maupun perkembangan dengan dunia luar,” katanya..
Bambang juga menyinggung tentang potensi jalur kereta api di Sawahlunto. Menurut dia, akan sangat bagus jika jalur kereta itu dapat diaktifkan kembali.
“Saya lihat, jika bisa diaktifkan lagi jalur kereta dari Sawahlunto sampai ke Padang Panjang, kan bagus sekali. Semacam kereta komuter, begitu. Selain jadi transportasi wisata, juga bisa mengurangi beban jalan raya,” sebut Bambang.
Sementara itu Walikota Sawahlunto Deri Asta mengharapkan, selain mendapat banyak masukan dari para mantan pejabat tersebut, kunjungan itu juga menambah promosi wisata Sawahlunto.
“Kami berharap, bapak – ibu bantu promosi wisata Sawahlunto ke teman dan keluarga nanti. Untuk saran – saran yang telah disampaikan tadi, kami sangat berterimakasih. Nanti kami pertimbangkan lagi, tentu ada yang bisa kami tindaklanjuti,” kata Deri. ( Jun)