Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHNASIONALPERISTIWATERBARU

Kisah Mariman Pemburu Tokek di Benteng Van Den Bosch

231
×

Kisah Mariman Pemburu Tokek di Benteng Van Den Bosch

Sebarkan artikel ini

NGAWI, RELASIPUBLIK Tak disangka, ternyata Benteng Van Den Bosch Ngawi ternyata juga mampu membawa berkah bagi masyarakat sekitarnya. Benteng peninggalan kolonial Belanda yang juga merupakan eks Markas Yonarmed 12/ Divif 2/ Kostrad itu, selain dijadikan sebagai tempat wisata edukasi, juga mampu meningkatkan perekonomian warga setempat yang berprofesi sebagai pemburu tokek.

Bapak Mariman (48), salah satu warga Kabupaten Ngawi itu mengaku jika dirinya mampu meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah per harinya. “Kadang sehari saya mendapatkan penghasilan 150 ribu hingga 200 ribu dari berburu tokek,” akunya. Sabtu, 8 Juni 2019.

Ditambahkan Mariman, tokek-tokek hasil buruan tersebut, ia dapatkan di sekitar lokasi Benteng Van Den Bosch. “Setiap hari saya kesitu. Disana menurut saya pusatnya tokek,” tuturnya.

Sementara itu, juru kunci Benteng peninggalan kolonial Belanda, Serka Bambang menambahkan, keberadaan para pencari tokek, sangat diperbolehkan di waktu-waktu tertentu saja. Misalnya, para pencari tokek diperbolehkan masuk area Benteng hingga pukul 18.00 WIB.

“Karena pas maghrib, kita tutup dan baru di buka kembali untuk umum pukul 08.00 WIB,” ujarnya. “Itu untuk mempermudah pengawasan dan menjamin keamanan pengunjung ataupun masyarakat yang masuk ke lokasi benteng, mengingat lokasi itu merupakan salah satu lokasi yang dilestarikan sebagai bagian dari jejak perjuangan para Pahlawan ketika masa peperagan Diponegoro,” imbuhnya.

Terpisah, Mayor Arm Ronald Siwabessy, Danyonarmed 12/Divif 2/Kostrad mengatakan jika kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat, merupakan suatu hal yang mutlak, terlebih guna memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. “TNI, berasal dari rakyat. Rakyat, merupakan ibu kandung TNI. Untuk itu, dimana ada TNI, disitu juga harus ada kesejahteraan dan kemanfaatan bagi masyarakat,” ujar almamater Akademi Militer tahun 2002 ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *