Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

100 Persen Yonif 133/Yudha Sakti, Siap Berangkat Ke Pamtas RI-Malaysia

195
×

100 Persen Yonif 133/Yudha Sakti, Siap Berangkat Ke Pamtas RI-Malaysia

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK — Dalam tinjauan kesiapan Yonif 133 / Yudha Sakti ke Pamtas RI – Malaysia pada bulan November ini, Wakil Asisten Operasi ( Waasops)KASAD Brigjen TNI RIfki , SE kepada seluruh prajurit TNI yang akan melakukan Pamtas RI – Malaysia, Ia mengatakan kepada kalian semua sebanyak 450 orang berangkat dan kembali pulang dengan jumlah yang sama ” Jaga nama baik kesatuan ” ujar Brigjen TNI RIfki, SE saat memberikan arahan kepada seluruh prajurit yang akan diberangkatkan sebagai pamtas di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat. Pada Jumat(1/11) Di lapangan Yonif 133/ Yudha Sakti

Dalam kesempatan itu, Waasops KASAD Brigjen TNI Rifki, SE melakukan pemeriksaan kesiapan personil operasi Yonif 133/Yudha Sakti ia menjelaskan bahwa kesiapan dari Yonif 133/Yudha Sakti sudah siap 100 persen untuk diberangkatkan sebagai pamtas di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat.

“ Lebih lanjut ia katakan , bahwa saya sudah cek semua kesiapan personel, perlengkapan dan tugas-tugas yang akan diemban oleh Yonif 133/Yudha Sakti sudah menguasai seratus persen,” terangnya.

Selain itu, Waasops menjelaskan juga bahwa tidak semua prajurit mendapat kesempatan ditugaskan ke lokasi operasi. Oleh karena itu, Waasops meminta setiap personil yang ditugaskan tidak melakukan pelanggaran, sehingga tidak ada korban didaerah operasi yang menyebabkan kerugian.

“Setiap personil yang diberangkatkan harus melaksanakan protap kesatuan yang dibuat dari mulai berangkat ke daerah operasi hingga kembali dengan selamat dari daerah operasi,” imbuhnya.

Menurut Brigjen TNI Rifki, Menjingung tentang kendala dan permasalahan dan pelanggaran yang sering ditemui di daerah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat adalah ilegal logging, pelintas batas ilegal, penyelundupan narkoba serta kegiatan-kegiatan ilegal lainnya.

“Pelanggaran yang sering terjadi di perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat adalah ilegal logging, pelintas batas ilegal, penyelundupan narkoba, penyelundupan ilegal, perdagangan manusia serta kegiatan-kegiatan ilegal lainnya yang harus kita jaga sehingga tidak ada pelanggaran di daerah perbatasan,” katanya.

Dia juga berpesan jika terjadi permasalahan di daerah perbatasan hendaklah dibicarakan dan berkoordinasi dengan Tentara Diraja Malaysia (TDM) yang juga bertugas di perbatasan. Komunikasi ini bertujuan untuk menghindari terjadinya salah paham dan mencegah terjadinya provokasi yang dapat merugikan kedua belah negara yang serumpun ini.

“Jika ada permasalahan di daerah perbatasan, hendaklah dilakukan komunikasi dengan TDM agar tidak ada salah paham dan mencegah terjadinya provokasi yang dapat merugikan kedua belah negara,” tegasnya.

Sementara itu, 450 orang prajurit dari Yonif 133/Yudha Sakti akan melaksanakan pamtas di perbatasan RI-Malaysia ini, menggantikan satgas yonif R-301/III/Slw. Prajurit dari Yonif 133/Yudha Sakti ditugaskan melaksanakan pamtas di perbatasan RI-Malaysia selama 9 bulan. Selama melaksanakan pamtas di perbatasan RI-Malaysia satgas yonif R-301/III/Slw berhasil mengamankan 36 pucuk senjata rakitan laras panjang, sepucuk senjata rakitan laras pendek, dan satu buah granat tangan . Selain itu, yonif R-301/III/Slw juga berhasil mengamankan 14 orang TKI ilegal, serta menggagalkan penyelundupan dua unit mensnl tempel, lima karung pakaian bekas, serta penyelundupan rokok.

“Keberhasilan satgas yonif R-301/III/Slw harus dijadikan tolak ukur keberhasilan. Saya harap Prajurit dari Yonif 133/Yudha Sakti yang akan melaksanakan pamtas di perbatasan RI-Malaysia akan bertugas selama 9 bulan harus bisa melebihi keberhasilan yang sudah dicapai oleh satgas sebelumnya,” terang dia. (Dewi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *