Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPENDIDIKANTERBARU

Tiga Sekolah di Pesisir Selatan Terima Adiwiyata dari Menteri LHK

192
×

Tiga Sekolah di Pesisir Selatan Terima Adiwiyata dari Menteri LHK

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RELASIPUBLIK –Kabupaten Pesisir Selatan berhasil mengantarkan tiga sekolah di daerahnya mendapatkan penghargaan Adiwiyata nasional dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Penghargaan Adiwiyata tersebut diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, kepada masing masing kepala. sekolah di Jakarta, Jumat (13/12).

“MTsN 1 Pesisir Selatan menerima Adiwiyata Mandiri, sementara SMAN 3 Painan dan SDN 21 Limau Sundai meraih Adiwiyata Nasional,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pesisir Selatan, Jumsu Trisno dihubungi di Painan usai menyaksikan penyerahan penghargaan tersebut.

Ia menambahkan, penghargaan diraih berkat kerja keras semua pihak mulai dari kepala sekolah, jajaran guru dan pelajar serta jajaran lintas perangkat daerah terkait.

“Yang tidak kalah penting penghargaan yang diraih juga berkat dorongan dari kepala daerah,” imbuhnya.

Kedepan kata dia, pihaknya akan terus memberikan pembinaan ke sekolah-sekolah di daerah setempat agar layak masuk kategori sekolah Adiwiyata baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun mandiri.

Mewujudkan hal itu pihaknya tidak serta merta menunggu upaya dari pihak sekolah namun juga dengan membentuk tim yang secara berkala melakukan pembinaan ke sekolah.

Sementara itu, Kepala MTsN 1 Pesisir Selatan, Masni menyebutkan terpilihnya mandrasah yang dipimpinannya sebagai salah satu penerima Adiwiyata Mandiri merupakan prestasi yang sudah lama dinanti.

“Tahap demi tahap kami lewati dan kami terus berbenah mulai saat dipercaya sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten hingga nasional,” sebutnya.

Ia menyebutkan, lingkungan yang asri dan suasana yang indah di madrasah sengaja ditata, selain karena ingin meraih penghargaan juga untuk menciptakan suasana nyaman bagi pelajar.

Sejak 2016 hingga saat ini di madrasah yang dipimpinnya dikelola dan terus dikembangkan lebih kurang 113 jenis tanaman obat, 40 batang kelengkeng dan tanaman buah lainnya.

Selain itu juga ada bank sampah yang digunakan menampung sampah agar tidak bertebaran dimana-mana, selanjutnya dijadikan kompos hingga kerajinan dari daur ulang, kegiatan tersebut dimaksud agar pelajar terbiasa hidup bersih.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *