PADANG, RELASIPUBLIK – Sebanyak 85 pasangan calon pengantin yang terdiri dari 3 angkatan mengikuti pembekalan persiapan memasuki hidup baru di perkawinan. Kegiatan tersebut pertama kali dilaksanakan sejak tahun ini.
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan pengetahuan bagi calon pengantin di Kota Padang berkaitan tentang seluk beluk pernikahan menuju keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah (samawa).
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Dian Fakri membuka kegiatan yang dilangsungkan selama dua hari di Gedung LPMP Sumatera Barat Kampus UNP, Selasa (27/02/2018) .
Dian menyampaikan, Dian menyampaikan, berdasarkan fenomena yang selama ini kerap terjadi, banyaknya pernikahan yang tidak bertahan lama atau cenderung gagal. hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kurang atau tidak adanya persiapan dari masing-masing calon pengantin.
“Jadi sebelum menikah apakah ada nggak kita diberikan pembekalan berupa pengetahuan tentang pernikahan itu sendiri. Maka itu kami sangat menyambut baik pembekalan bagi calon pengantin di Padang pada kesempatan ini. Semoga dapat diikuti dan dilaksanakan sewaktu berkeluarga nantinya,”harapnya.
Kabag Kesra Setdako Jamilus menyampaikan, pada umumnya seluruh permasalahan yang ada diawali oleh masalah keluarga baik itu pertikaian antara suami dan istri serta kesalahan dalam mendidik anak.
“Maka itu Pemko Padang melalui Bagian Kesra bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang mengangkat acara kajian Islam terhadap calon pengantin di Kota Padang. Kita berharap, masyarakat yang pra nikah setelah ini akan memahami hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan. Sehigga dalam rumah tangga tidak mudah mengalami keguncangan dan keretakan,” sebutnya.
Adapun dalam kegiatan ini peserta akan diberikan beberapa materi penting oelh narasumber berkompeten. Diantaranya terkait, kebijakan Pemko Padang bidang keagamaan yang dipaparkan oleh Kabag Kesra Jamilus, S.Ag. Selanjutnya materi lainnya peranan Kemenag dalam mewujudkan rumah tangga samawa, fiqih keluarga, ketahanan keluarga dalam menuju ketahanan bangsa, simulasi prosesi pernikahan dan komunikasi dalam keluarga.(***)