Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

WAWAKO ZOHIRIN AJAK GENERASI MUDA UNTUK BANYAK BERAMAL

149
×

WAWAKO ZOHIRIN AJAK GENERASI MUDA UNTUK BANYAK BERAMAL

Sebarkan artikel ini

SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti mengajak para imam masjid, muadzin, penyelenggara jenazah dan guru mengaji agar melakukan pengkaderan atau memberikan pembekalan berupa bimbingan dan pelatihan kepada generasi muda. Sehingga ke depannya imam masjid, muadzin, penyelenggara jenazah dan guru mengaji dapat bertumbuh lebih baik secara kualitas dan kuantitas.

Hal itu disampaikan Wakil Walikota Zohirin Sayuti dalam sambutannya saat kegiatan penyerahan jasa insentif untuk guru mengaji, imam masjid, muadzin, penyelenggara jenazah, guru rumah tahfidz dan petugas konsultasi agama keluarga, pada Selasa 02 April 2019 di Masjid Agung Nurul Islam, Sawahlunto.

“Jangan sampai amalan itu hanya terhenti sampai di kita saja. Mari kita ajak, kita ajarkan pada generasi muda. Jadi ada semacam pengkaderan. Ini sangat penting untuk penguatan religius Sumber Daya Manusia (SDM) generasi penerus ‘Kota Arang’ ini. Dengan langkah pengkaderan ini, maka kita juga akan punya imam – imam muda, muadzin muda, penyelenggara jenazah dari kalangan generasi muda dan sebagainya,” sebut Zohirin.

Mendukung itu, Zohirin mengajak para guru mengaji, imam masjid, muadzin dan penyelenggara jenazah untuk membentuk kelompok – kelompok kecil sebagai wadah bimbingan dan pelatihannya.

“Sekaligus ini menarik generasi muda untuk memanfaatkan waktunya pada kegiatan positif. Lagi pula ketika nantinya sudah ada imam atau muadzin dari yang anak – anak muda ini, secara tidak langsung nantinya juga mengajak teman – teman mereka yang lain untuk ikut beribadah, ikut bersama – sama meramaikan masjid,” tutur Wawako Zohirin Sayuti.

Dalam kesempatan yang sama, Zohirin juga menghimbau agar pengurus masjid tetap memberikan tambahan penghasilan kepada imam dan muadzin, di luar dari jasa insentif yang diberikan Pemerintah Kota (Pemko).

“Ya jangan mentang – mentang sudah ada dari Pemko menyediakan insentif, lalu pengurus masjid menganggap itu sudah cukup. Kalau dari Pemko tentu sudah ada batasannya sesuai regulasi yang mengatur. Jadi silahkan pengurus masjid tetap berkontribusi menambah penghasilan imam maupun muadzin ini,” kata mantan Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto itu.

Kepada masyarakat yang anaknya mengaji di TPQ, Wawako Zohirin juga berpesan agar hendaknya dalam membayar uang mengaji anak janganlah sampai dilalai – lalaikan.

“Masak kalau untuk membayar les segala macam kita bergegas. Tapi begitu untuk membayar uang mengaji anak, kita lengah saja, acuh tak acuh. Ke depan mari ini kita ubah, mari kita bersama lebih menghargai jasa guru – guru mengaji ini,” ajak Zohirin.

Pemberian jasa insentif ini merupakan untuk triwulan pertama pada 2019. Artinya, jasa insentif yang dibayarkan untuk Januari sampai Maret.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Sekretariat Daerah Kota Sawahlunto, Zardinal Basyir mengatakan bahwa untuk besaran nominal insentif yang dibayarkan masih sama dengan tahun 2018 lalu.

“Insentif ini seperti besaran tahun lalu, seperti untuk guru mengaji (TPQ), itu nominalnya sebesar 500 ribu rupiah,” kata Zardinal.

Tingkat perhatian Pemko Sawahlunto pada hal ini boleh dibilang sangat tinggi, untuk anggaran pembayaran insentif guru mengaji, imam masjid, muadzin, penyelenggara jenazah, guru rumah tahfidz dan petugas konsultasi agama keluarga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai 4,4 miliar/tahun.

Ditambahkan Zardinal, untuk jumlah penerima insentif pada triwulan Januari – Maret ini adalah 450 orang guru mengaji (TPQ), 17 orang imam masjid, 11 orang muadzin, 85 orang gharim, 25 orang penyelenggara jenazah, 8 orang guru rumah tahfidz dan 8 orang petugas konsultasi agama keluarga.

Menanggapi ajakan Wawako Zohirin Sayuti untuk mengkader generasi muda, sejumlah imam, muadzin maupun penyelenggara jenazah mengaku sudah mulai melakukan langkah – langkah menuju arah pengkaderan tersebut.

Salah satunya Aprijon Marah Sampono, dari Masjid Arrahman Desa Lunto Timur, disebukan Aprijon bahwa di Masjid Arrahman tersebut sudah menjaring puluhan generasi muda untuk belajar adzan, imam dan penyelenggaraan jenazah.

“Alhamdulillah kita sudah mulai melakukan itu. Jadi bimbingannya dilakukan setiap hari Minggu pagi,” tutur Aprijon.

Untuk tingkat antusiasme peserta sendiri, menurut Aprijon terbilang cukup tinggi. Sebagai bukti untuk tingkat kehadiran setiap minggunya di atas sepuluh orang peserta. (Jmz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *