SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Warga Sawahlunto yang menjadi korban bencana gempa & tsunami di Palu, beberapa waktu yang lalu, Ilyas Noor dan istrinya Yuliarti Tamim menerima bantuan dari Pemerintah Kota Sawahlunto, yang diserahkan langsung oleh Walikota Deri Asta, pada Selasa 19/2 bertempat di Balaikota.
Bantuan yang diberikan.berupa uang sebesar lima belas juta rupiah tersebut berasal dari sumbangan masyarakat Kota Sawahlunto yang dikumpulkan oleh tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos – PMD PPA) Kota Sawahlunto.
Sementara itu, Ilyas Noor, warga Sawahlunto yang berdomisili di Palu sejak tiga puluh tahun lalu itu saat ini kondisi rumahnya rusak berat akibat dilanda bencana tsunami. Sehingga kemudian dirinya beserta istri terpaksa kembali ke Sawahlunto untuk mengungsi sementara.
“Namun kami harus kembali lagi ke Palu. Sebab, anak cucu kami sudah menetap di sana. Bahkan ada anak kami yang sudah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Palu. Jadi memang kami butuh bantuan untuk kembali ke Palu. Disamping itu agar rumah kami yang rusak berat di sana dapat diperbaiki oleh Pemerintah Daerah setempat, dengan syarat kami harus kembali berada di sana , ujar Ilyas.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Dinsos PMD – PPA), Dedi Syahendry membenarkan hal tersebut. dan diharapkan., bantuan yang diberikan masyarakat melalui Pemko dapat membantu uang transportasi Ilyas Noor dan istri kembali ke Palu dan sedikit banyak menolong pula untuk biaya kehidupan sesampainya mereka di Palu kembali, sebutnya.
Ditambahkan Dedy Syahendri , sebelum bantuan kepada Ilyas Noor ini, Pemko Sawahlunto juga telah terlebih dahulu mengirimkan bantuan sebesar delapan puluh juta rupiah ke Kabupaten Sigi.
“Pada 11 Februari 2019 lalu, uang bantuan dari masyarakat sudah kami kirimkan ke Pemerintah Kabupaten Sigi, melalui rekening bank BNI. Bantuannya sebesar delapan puluh juta rupiah,” kata Dedy.
Bantuan yang dikirimkan tersebut, lanjut Dedi, termasuk di dalamnya sebesar tujuh puluh satu juta rupiah yang dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan sumbangan dari guru – guru dan pelajar.
Sementara itu, untuk bantuan dengan jenis pakaian bekas layak pakai yang disumbangkan masyarakat ‘Kota Sawahlunto yang lebih dari lima puluh persennya masih disimpan di Dinsos PMD – PPA. Hal ini disebabkan karena pihak Pemerintah Daerah setempat di Palu, Sigi dan Donggala menyatakan tidak lagi menerima bantuan dengan jenis pakaian tersebut.
“Kita sudah koordinasikan ke Pemda setempat di sana. Namun kata mereka, sudah tidak menerima lagi bantuan pakaian, sebab di sana pun sudah menumpuk bantuan pakaian, distribusinya belum selesai. Sehingga sementara ini kita simpan di Dinas dulu. Nanti jika dibutuhkan, semisal ada bencana lagi, kita siap kirimkan untuk itu,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sosial Dinsos PMD – PPA, Nurhasnah. (Jun)