Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPARIWARATERBARU

Wagub Nasrul Abit : Pembangunan Monumen TDS sebagai Simbol Pariwisara Sumbar

165
×

Wagub Nasrul Abit : Pembangunan Monumen TDS sebagai Simbol Pariwisara Sumbar

Sebarkan artikel ini

SOLOK, RELASIPUBLIK – Pembangunan monumen Tour de Singkarak (TdS) disekitar lokasi danau Singakarak merupakan simbol kemajuan pariwisata Sumatera Barat karena sudah masuk sepuluh tahun TdD telah berjalan dengan baik. Saat ini sudah ada satu tempat di dermaga Pasangrahan Singkarak dan satu lagi lokasi Sandiang Baka luasnya sekitar 1,8 ha. Namun ini perlu dipelajari lagi oleh dinas PU agar dapat dipastikan dimana lokasi yang tepat dan memungkin monumen ini menjadi lokus baru yang dapat menggerak ekonomi masyarakat di sekita Danau Singakarak.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat melakukan kunjungan kerja meninjau lokasi rencana pembangunan monumen TdS dalam rangka 10 tahun sejak TdS digelar tahun 2007, Solok Rabu (15/8/2018).

Ikut mendampingi Sekretaris Daerah Pemkab Solok, Drs. Aswirman, dan Kepala Dinas Pariwisata Kab. Solok, Plh. Kadis Pariwisata Sumbar Didit P Santoso.

Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan pembangunan monumen TdS dan rest area di lokasi kebun teh gunung Talang merupakan sarana pendukung dalam menggerakan kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Solok.

Sebuah rest area yang telah direncanakan oleh Pemkab Solok di Aia Batumbuak Gunung Talang, tanahnya telah sediakan oleh pihak PTP 6 seluas 2 ha dan apabila butuh penambahan dapat nanti menyesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Menarik lokasi rest area ini merupakan titik lokasi strategis bagi orang yang akan berkunjung ke Lokasi Seribu Rumah Gadang dan Kawasan Mandeh Pessel.

Rest area ini selain dapat istirahat (sholat, makan / minum dan belanja) bagi masyarakat dan wisatawan juga akan dilengkapi tempat ibadah Masjid juga tempat promosi UKM dan informasi pariwisata dan aktifitas ekonomi dan budaya lainnya, harap Nasrul Abit.

Plh. Kadis Pariwisata Didit P Santoso menambahkan, soal pembangunan monumen TdS tentu diharapkan merupakan breand image yang dapat menjadi lokus baru yang lebih baik sarana dan prasarananya menjadikan tempat baru yang menarik orang berkunjung.

Dampak pembangunan monumen ini tentunya dapat mendorong kreatif masyarakat baik dalam usaha kecil menengah ataupun kegiatan yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan di lokasi tersebut.

Lokasi monumen TdS ini nanti dapat menjadi lokasi star Tour De Singkarak maupun finis disetiap penyelenggaraan nya setiap tahun. Saat ini proses ini sedang berjalan dalam perencanaan lokasi maupun soal disain monumen apakah akan dilakukan lomba atau dilakukan oleh seseorang yang diyakini mampu membuat disain yang indah seusai dengan aspirasi yang ada, kita tunggu saja hasil kesepakatan dalam pertemuan rapat-rapat berikut, ujarnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *