SUMBAR, RELASIPUBLIK – Kita bangga dan senang dengan anak-anak SMA Negeri 10 yang cerdas dan hafis Al Qur’an, mudah-mudahan ini cahaya karakter pola pendidikan Sumatera Barat yang kita harapkan menjadi pemimpin masa datang di negeri ini.
Hal ini diungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat seusai acara pembukaan Pesantren Ramadhan Tingkat SLTA di Padang, Senin (28/5/2018).
Hadir dalam kesempatan itu, Kadis Pendidikan dan beberapa pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah dan guru-guru SMA N 10 Padang.
Wagub Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan, tantangan generasi muda Sumbar dalam era digital, globalisasi informasi ini pengaruhnya cukup besar. Jika ananda tidak bisa membagi waktu antara pelajaran dengan informasi yang ada di Handphone (HP) tentu akan disebukkan dengan infomasi yang semua belum tentu benar.
Ada banyak berita hoax (bohong) yang sengaja disebarluaskan untuk membuat kerusuhan dan bahkan bisa mengadu domba kita di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bisa membuat bangsa ini terpecah belah.
Ananda mesti mampu menyaring informasi dan teruslah belajar dengan tekun, jangan terlalu disibukan dengan HP. Perbanyak baca Al Qur’an dan membaca serta mempelajari pelajaran sekolah itu tentu lebih baik.
Jika kepala kita dipenuhi ilmu yang berguna, dan jiwa kita diisi dengan keimaman dan ke taqwaan kepada Allah SWT tentu generasi muda Sumbar akan mampu melewati semua tantangan dari pengaruh dari luar dan memiliki kemampuan yang kuat untuk memenangkan persaingan global hari ini, terang Wagub Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, bahaya narkoba dan prilaku menyimpang LGBT yang jelas-jelas merusak kepribadian generasi muda.
Sekali terlibat narkorba dipastikan tidak bakalan memiliki masa depan yang baik, semua telah menjadi kecanduan hidup menjadi sia-sia. Maka dari itu kita meminta generasi muda kita tidak terpengaruh dengan hal-hal yang merugikan masa depannya kelak.
Soal paham radikal terorisme, diharapkan anak-anak kita belajar yang benar dan jangan setengah-setengah mempelajari agama. Tidak benar ada paham ajaran agama yang membunuh orang dianggap jihad.
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.
Sesuai dengan firman Allah dalam Surat al-Anbiya ayat 107 yang bunyinya, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, lihat saja sabda Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim,
“Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. (**)