Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMANASIONALTERBARU

Usai Kunjungi Mapolda Bali, Jurnalis Sumbar Diajak ke Desa Adat Panglipuran: Desa Terbersih di Dunia

25
×

Usai Kunjungi Mapolda Bali, Jurnalis Sumbar Diajak ke Desa Adat Panglipuran: Desa Terbersih di Dunia

Sebarkan artikel ini

BALI, RELASI PUBLIK – Usai mengunjungi Mapolda Bali, rombongan jurnalis Sumatera Barat yang tergabung ke dalam wadah Perkumpulan Jurnakis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) dan Jaringan Pimpred Sumbar (JPS) diajak mengunjungi desa adat Panglipuran, Rabu, 6 November 2024.

Desa Adat Panglipuran terletak di Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli Provinsi Bali, dikenal sebagai desa terbersih di dunia. Dan terbukti, ketika rombongan jurnalis Sumbar menginjakan kaki, tak satupun terlihat sampah berserakan, termasuk puntung rokok.

Tak hanya itu, penduduk Desa Adat Panglipuran juga ramah kepada para wisatawan yang datang. Beragam makanan ringan dan oleh-oleh khas Bali mereka tawarkan dengan penuh senyum.

Sebagai desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran pun mengusung patokan adat yang sudah turun temurun.

“Desa ini dibangun dengan Konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala,” kata Pecalang yang berjaga di sana.

Pembagian wilayah tersebut diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan.

Di wilayah utara, ada Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Di sini pula lah tempat beribadah didirikan.

Di bagian tengah, ada zona yang disebut sebagai Madya Mandala. Zona tengah merupakan pemukiman penduduk, di mana rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama.

Sedangkan,  wilayah paling selatan disebut dengan Nista Mandala. Tempat ini adalah zona khusus untuk pemakaman penduduk.

Usai mengelilingi Desa Adat Panglipuran, jurnalis Sumbar dipandu anggota kepolisian setempat untuk menuju hutan bambu.

“Luasnya mencapai 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan Desa Penglipuran,” kata anggota kepolisian tersebut menjelaskan.

Dikatakannya, hutan bambu yang mengelilingi desa ini terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini sebagai bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam  menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Perjalanan terhenti di sebuah kafe yang terletak di dalam hutam bambu tersebut. Rombongan jurnalis Sumbar diajak makan siang oleh Kapolsek Bangli.

Makanan yang disajikan ternyata enak dan disajikan pelayan kafe yang cantik-cantik pula. Salah satunya Kade Ayu, gadis asli Bangli.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada Pak Kapolda, Wakapolda, Kabid Humas Polda Bali dan Karolog Polda Bali, bpk Satake Bayu yang telah menerima kunjungan kami dengan penuh kehangatan dan keraamahan,” ungkap Adrian Tuswandi, Ketua JPS. (Ril/Nv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *