RELASIPUBLIK.com Painan – Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), terus berkomitmen dan berupaya keras memberantas peredaran Narkoba di daerah itu. Hal itu dibuktikan, dengan pemberhentian tiga orang Tenaga Harian Lepas (THT) yang terindikasi positif Narkoba sewaktu petugas BNNP Sumbar melakukan tes urine dilingkungan Pemkab Pessel.
“Benar, mereka yang terindikasi mengkosumsi Narkoba adalah dari Dinas Pol PP, PU dan Perhubungan. Selanjutnya akan diberikan penanganan pada masing-masing OPD terkait, dan akan diberhentikan,” sebut Kabag Kesbangpol Rinadi, di Painan. Selasa (3/10).
Dikatakannya, langkah itu dilakukan agar memberikan efek jera kepada seluruh pegawai THT ataupun ASN yang berada di lingkungan Pemkab Pessel. Hal itu dibuktikan dengan temuan adanya indikasi penyalah gunaan Narkoba pada tiga orang tenaga harian lepas di sejumlah Instansi terkait.
“Atas komitmen itu, maka Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait mengambil langkah cepat dan tegas. Mereka yang terindikasi mengkosumsi Narkoba selanjutnya akan dilimpahkan perkara lanjutan kepada penegak hukum setempat,” jelasnya.
Menurutnya, selain negara sudah menyatakan perang terhadap Narkoba, maka Pemkab Pessel juga berupaya sekeras mungkin untuk menjadikan hal itu skala prioritas. Hal itu, agar memberikan contoh yang baik kepada seluruh Pejabat, PNS, ASN dan juga kalangan masyarakat agar tak main-main dengan Narkoba.
“Hal ini merupakan komitmen kita bersama, termasuk Bupati Pessel Hendrajoni. Dan pihak kita akan selalu mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk memerangi Narkoba,” tegasnya.
Ditambahkannya, sanksi tegas siap menunggu siapa saja yang kedapatan mengkosumsi Narkoba, termasuk pejabat teras sekalipun.
“Benar, kita tak pandang bulu. Jika terbukti positif narkoba, maka akan diberikan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Kita tak main-main dalam hal ini, sebab merupakan instruksi Bupati,” tegasnya.
Sebelumnya, ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sejumlah kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Pessel menjalani tes urine mendadak, di Mako Pol PP. Selasa, (26/9).
Kegiatan saat itu, melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, melalui Kabid Pemberantasan AKBP. Emrizal Hanas, SH dan Kabid Rehabilitasi Drs. Suryadi Boy. Sasaran pemeriksaan serentak dilakukan pada 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan target sebanyak 1.045 ASN dilingkungan Pemkab Pessel.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Rinaldi menyebutkan, langkah tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk mencegah peredaran Narkoba di Pessel, khususnya di kalangan para pejabat dan ASN.
“Dari hasil yang kita peroleh, maka sebanyak tiga orang saat itu dinyatakan positif. Sebelumnya target kita adalah sebanyak 1.045 orang ASN. Namun, baru 723 yang kita lakukan tes urine. Sebanyak 318 berhalangan hadir, dengan alasan sakit, dinas luar, lepas dinas, dan adapula yang mengaku sedang mengikuti pelatihan,” jelas Rinaldi diruangannya. Rabu, (27/9).
Lebih lanjut kata dia, Kabupaten Pesisir Selatan termasuk salah satu daerah yang rawan peredaran Narkoba. Dari itu, untuk mengantisipasi penyalahgunaan Narkoba di lingkungan Pemkab Pessel, pihaknya akan terus melakukan tes urine secara berkala dalam waktu yang tidak ditentukan atau mendadak.
“Tes urine yang kita lakukan saat ini, sudah mendapat dukungan penuh dari Bupati Pessel. Sebelumnya kita juga sudah melakukan tes urine terhadap Camat dan Walinagari beserta perangkatnya. Alhamdulillah, sebanyak 198 orang yang dilakukan tes urine saat itu, hasinya negatif semua,” jelasnya.
Diakuinya, tes urine yang digelar saat itu, belum menyentuh seluruh pegawai yang ada di lingkungan Pemkab Pessel. Sehingga diharapkan kepada seluruh pejabat dan ASN turut andil demi terciptanya pemerintahan yang Sejahtera, Unggul, Mandiri dan Agamais, serta terbebas dari bahaya Narkoba.
“Pada kegiatan sebelumnya, bahkan ada pula sejumlah ASN yang kabur sewaktu kita lakukan tes urine. Nah, kita berharap kedepannya hal ini tak terulang lagi. Tujuannya demi kebaikan kita bersama juga,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Pessel Hendrajoni, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, tes urine yang digelar dilingkungan Pemkab Pessel, selaras dengan himbauan dari pemerintah pusat agar seluruh pejabat dan ASN harus menjalani tes urine, minimal setahun sekali. Menurut Bupati, sesuai data penyalahgunaan narkoba di Indonesia, angka penyalahgunanya sudah sangat tinggi, bahkan negara sendiri sudah menyatakan perang terhadap Narkoba.
“Bahkan di Pessel sendiri penyalahgunaan narkoba terbilang cukup tinggi. Nah, dengan dilakukannya tes urine seperti sekarang ini, kita mengetahui siapa saja yang tidak serius bekerja, tentu kedepannya perlu kita lakukan evaluasi,” tegas Bupati. (Oks/RP)