PADANG, RELASI PUBLIK – Sejarah peristiwa pertempuran rakyat di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 melawan kolonialisme penjajah, memakan banyak korban para pahlawan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia, hal ini merupakan peristiwa yang bersejarah yang tak terlupakan bangsa Indonesia.
Sehingga setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan, untuk mengingatkan bangsa Indonesia betapa besar pengorbanan para pejuang pada masa itu.
Korem 032/Wbr Menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2024 bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Kolonel Inf Hendra Wijaya, S.H., M.H yang dilaksanakan di Lapangan Wirabraja Sports Canter Ganting Parak Gadang, Kec. Padang Tim., Kota Padang, Sumatera Barat Minggu (10/11/2024).
Upacara berlangsung dengan khidmat yang
dihadiri oleh seluruh Prajurit dan PNS TNI AD se kota Padang Sumatera Barat.
Dalam amanat Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh Inspektur Upacara (Irup) menyampaikan bahwa kita patut bersyukur karena di bumi Nusantara ini banyak dilahirkan sosok para pahlawan, para mujahid pemberani dengan segala pengorbanannya berhasil membentuk NKRI. mereka adalah para patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk mencapai Indonesia merdeka, dan kini mewariskannya kepada kita semua untuk diteruskan demi mencapai cita-cita Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.
Peringatan hari pahlawan tahun 2024 mengangkat tema “Teladani pahlawanmu, cintai negerimu”.
Tema ini mengandung makna yang dalam. “Teladani pahlawanmu”, berarti bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan, dan “Cintai negerimu” mengandung makna bahwa apapun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terlebih dalam situasi global yang sukar diprediksi ini maka mencintai negeri adalah juga dengan memperkuat jalinan kesetiakawanan sosial, memperkuat persatuan dan solidaritas sosial, menghidupkan kembali nilai sosial persaudaraan sesama anak bangsa.
Selanjutnya Kolonel Inf Hendra Wijaya, S.H., M.H menjelaskan perjuangan membangun bangsa senantiasa berbeda bentuknya dari tahun ke tahun, hal ini terkait dengan perubahan lingkungan strategis bangsa Indonesia. Pada setiap masa akan berbeda tantangannya, peluangnya, kekuatannya dan keterbatasannya. ketika dahulu implementasi kepahlawanan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia.
Oleh karenanya semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, mewujudkan perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat dimanapun berada.
“Untuk itu saya himbau dan berharap kepada kita semua Prajurit meneladani sosok para pahlawan sehingga dapat memberikan harapan dan melakukan tindakan terhormat membawa bangsa Indonesia khususnya masyarakat Sumbar untuk mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan” jelas Kasi Intel. (Rel)