Relasipublik.com PAINAN – Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), berharap pelaksanaan grand opening Tour de Singkarak (TdS) 2017 etape II yang digelar dikawasan pantai Carocok Painan, bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi masyarakat lokal.
“Kita harapkan dengan adanya iven berskala internasional ini, mampu meningkatkan minat pengunjung ke daerah kita. Secara tidak langsung, tentu akan membawa kontribusi yang baik terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitar,” sebut Bupati Hendrajoni, saat pelepasan grand opening TdS etape II, di kawasan Pantai Carocok, Painan. Minggu, (19/11).
Bupati berharap, ajang tahunan tersebut, mampu mendongkrak kemajuan pariwisata daerah dan minat pengunjung lokal hingga mancanegara untuk datang ke Negeri Sejuta Pesona tersebut. Sebab, para atlet dan official sudah disediakan sejumlah hotel untuk menginap.
“Sebelumnya, sebanyak 10 hotel sudah kita siapkan untuk pembalap dan official. Semoga kegiatan ini dapat berjalan sukses hingga puncaknya. Terimakasih kepada kementerian Pariwisata dan Pemprov Sumbar yang sudah melaksanakan iven TdS 2017 di Pessel,” harapnya.
Adapun rute yang bakal ditempuh oleh pembalap dari berbagai negara itu tercatat sepanjang 166 kilometer. Start pada jam 10.00 WIB dengan rute yang akan dilalui Pantai Carocok Painan, Jalan Ilyas Yakub, Jalan Sutan Syahrir, Jalan M.Hatta, Jalan Imam Bonjol, lanjut ke Rumah Dinas Bupati, Salido, Tarusan, Barung-barung Balantai, Bungus Kota Padang, Bukit Lampu, Bandar Buat, Taman Hutan Raya Bung Hatta, Air Sirah, Pertigaan Cupak, Koto Baru, Selayo, Perempatan Simpang Rumbio, Terminal Bareh Solok, Jalan Lubuk Sikarah, Batas Kota Sawahlunto, Simpang Muaro Kalaban hingga finish di Taman Segitiga Kota Sawahlunto sekitar pukul 13.45 WIB.
“Kejuaraan ini akan diikuti oleh 20 tim sepeda dari 30 negara, diantaranya, 15 tim international dan lima tim nasional. Jalan akan ditutup 1 jam sebelum start dilakukan, dan akan dibuka lagi setelah kendaraan terakhir dari rangkaian Tour de Singkarak sudah sampai dilokasi finish,” jelasnya.
Dilokasi, Race Director, Jamaludin Mahmood mengatakan, etape II yang digelar dikawasan Pantai Carocok Painan itu, diikuti sebanyak 108 pembalap dari berbagai negara, dengan jarak tempuh sejauh 166 kilometer.
“Pembalap mulai start, pukul 10.00 WIB. Dan diperkirakan akan sampai ke Kota Sawahlunto pada pukul 13.00 WIB. Pelepasan peserta TdS kali ini, disertai dengan cuaca gerimis di kawasan Pantai Carocok, Painan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ujang (42), salah seorang warga Painan menilai, ajang TdS selama ini belum memberikan dampak perekonomian yang signifikan terhadap masyarakat di Pessel, khususnya bagi mereka pelaku usaha di Painan. Bahkan, iven tahunan tersebut menyebabkan sebagian warga menjadi bingung. Pasalnya, ruas jalan utama Painan-Padang ditutup beberapa jam, sehingga menyulitkan warga untuk melakukan aktivitas diluar rumah.
“Khususnya bagi mereka para pedagang di Pasar Painan. Tentu mereka tidak berjualan hari itu, dikarenakan tidak bisa beraktivitas diluar rumah, kan kasihan juga kita,” sebutnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, sejumlah pelaku usaha yang menyediakan jasa penginapan di sejumlah kawasan Pantai Carocok Painan, banyak yang mengaku kecewa dengan sikap pemerintah daerah yang dinilai tebang pilih.
“Dulu, sebelum TdS ini akan dimulai, mereka berjanji akan memprioritaskan sejumlah penginapan yang ada di kawasan Pantai Carocok Painan. Namun, pas harinya, penginapan dekat kawasan Carocok masih sepi saja, tak ada geliat para atlet pembalap TdS yang menginap disana,” sebutnya lagi.
Menanggapi hal itu, dihubungi terpisah, Ketua DPRD Pessel, Dedi Rahmanto Putra, mengatakan, akan segera membahas persoalan tersebut bersama pemerintah daerah melalui dinas terkait.
“Kalau masalah hotel, bisa jadi itu sudah sesuai dengan standar operasional (SOP) nya. Sebab, tidak mungkin pembalap kita tidur di penginapan tanpa ruangan ber AC. Namun, sejatinya kita tetap berharap agar iven tahunan (TdS) ini, benar-benar mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap perkembangan daerah. Kedepannya pemerintah daerah perlu melakukan kajian dan evaluasi. Sebab, itu adalah suatu hal yang wajib dilakukan,” sebut pria yang akrab disapa Deded ini. (h/Rp)