Relasipublik.com PAINAN – Pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), menghabiskan anggaran sekitar Rp500 juta untuk pegelaran Tour de Singkarak (TdS) etape II di Painan.
Kepala Bidang Kepariwisataan, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pesisir Selatan, Wendra, mengatakan dana sebesar Rp500 juta itu, tersedot paling banyak untuk kontribusi ke pusat dengan total Rp 350 juta.
“Selebihnya adalah untuk persiapan kita di daerah,” ungkapnya kepada wartawan di Painan, Minggu (19/11).
Dijelaskannya, untuk kontribusi daerah ke panitia pusat sendiri, terdiri dari biaya hadiah pembalap, biaya penginapan dan transportasi. Sebab, semua item kegiatan itu, diatur oleh panitia pusat.
“Rinciannya terdiri dari hadiah Rp50 juta, kontribusi penginapan Rp75 juta. Dan ditambah pula untuk transportasi Rp110 juta (panitia pelaksana TdS),” sebutnya lagi.
Sedangkan untuk Etape II, lanjut dia, akan dilaksanakan star dari kawasan Carocok Painan, Pesisir Selatan hingga finish di Kota Sawahlunto.
Adapun rute yang bakal ditempuh oleh pembalap dari berbagai negara itu tercatat sepanjang 166 kilometer. Start pada jam 10.00 WIB dengan rute yang akan dilalui Pantai Carocok Painan, Jalan Ilyas Yakub, Jalan Sutan Syahrir, Jalan M.Hatta, Jalan Imam Bonjol, lanjut ke Rumah Dinas Bupati, Salido, Tarusan, Barung-barung Balantai, Bungus Kota Padang, Bukit Lampu, Bandar Buat, Taman Hutan Raya Bung Hatta, Air Sirah, Pertigaan Cupak, Koto Baru, Selayo, Perempatan Simpang Rumbio, Terminal Bareh Solok, Jalan Lubuk Sikarah, Batas Kota Sawahlunto, Simpang Muaro Kalaban hingga finish di Taman Segitiga Kota Sawahlunto sekitar pukul 13.45 WIB.
“Kejuaraan ini akan diikuti oleh 20 tim sepeda dari 30 negara, diantaranya, 15 tim international dan lima tim nasional. Jalan akan ditutup 1 jam sebelum start dilakukan, dan akan dibuka lagi setelah kendaraan terakhir dari rangkaian Tour de Singkarak melewatinya,” jelasnya.
Sementara itu, Ujang (42), salah seorang warga Painan mengatakan, ajang TdS selama ini belum memberikan dampak perekonomian yang signifikan terhadap masyarakat, khususnya bagi mereka pelaku usaha. Bahkan, kata dia, justru menyebabkan sebagian warga bingung. Pasalnya, ruas jalan utama Painan-Padang ditutup, sehingga menyulitkan warga untuk melakukan aktivitas diluar rumah.
“Khususnya bagi mereka para pedagang di Pasar Painan. Tentu mereka terpaksa tidak berjualan hari itu, kan kasihan kita,” sebutnya.
Tak hanya itu, bahkan sejumlah pelaku usaha yang menyediakan jasa penginapan di sejumlah kawasan Carocok Painan, banyak yang mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah yang dinilai tebang pilih.
“Dulu, sebelum TdS ini akan dimulai, Pemerintah melalui dinas terkait berjanji akan memprioritaskan sejumlah penginapan yang ada di kawasan Carocok Painan. Namun, pas harinya, penginapan dekat kawasan Carocok masih sepi saja, tak ada terlihat geliat para atlet pembalap TdS disana,” sebutnya dengan nada kecewa. (Ted/RP)