Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHINTERNASIONALTERBARU

Tanggul Laut Raksasa Rp1.200 Triliun Siap Dibangun, Prabowo Undang Investor Asing

62
×

Tanggul Laut Raksasa Rp1.200 Triliun Siap Dibangun, Prabowo Undang Investor Asing

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JICC, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

JAKARTA,REALASI PUBLIK – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mengumumkan rencana ambisius pembangunan tanggul laut raksasa senilai 80 miliar dolar AS (setara Rp1.200 triliun) yang akan membentang sepanjang pesisir utara Pulau Jawa. Proyek ini bertujuan utama untuk menangani persoalan banjir akibat kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka tanah yang telah lama mengancam kawasan pesisir, khususnya ibu kota Jakarta dan kota-kota lainnya.

Dalam pidatonya pada sebuah forum infrastruktur nasional, Presiden Prabowo menyebut proyek ini sebagai salah satu infrastruktur paling vital dan mendesak saat ini.

“Salah satu proyek infrastruktur paling krusial dan berskala besar yang harus segera kita kerjakan adalah tanggul laut raksasa di sepanjang pantai utara Pulau Jawa,” ujar Prabowo, Kamis 12 Juni 2025.

Tanggul ini akan membentang sepanjang 700 kilometer, dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur, dan diperkirakan akan memakan waktu pembangunan hingga 20 tahun. Untuk mengelola proyek ini, Prabowo berencana membentuk badan atau lembaga khusus agar pengerjaan berjalan lebih terkoordinasi dan terukur.

Selain bertujuan menahan banjir, proyek ini juga akan difungsikan sebagai fondasi bagi kawasan pesisir baru yang terintegrasi, mencakup pelabuhan, kawasan industri, dan permukiman tahan banjir.

Pemerintah pun mengundang investor asing untuk berpartisipasi dalam pembiayaan dan pelaksanaan megaproyek ini. Negara-negara seperti China dan Jepang disebut-sebut telah menunjukkan minat awal terhadap proyek tersebut.

“Air laut sudah mengancam kehidupan masyarakat kita,” tambah Prabowo, sambil menyoroti beberapa wilayah di Jawa Tengah yang kini rutin terdampak banjir rob dan intrusi air laut.

Menurut data BMKG, rata-rata kenaikan permukaan air laut di Indonesia mencapai 4,25 mm per tahun dalam periode 1992–2024, dengan kecenderungan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim global. Di sisi lain, pesisir utara Jawa mengalami penurunan muka tanah hingga 10 cm per tahun di beberapa titik, memperparah risiko banjir.

Dampak Sosial & Ekonomi
Pembangunan tanggul laut ini diyakini akan berdampak besar, tidak hanya dari sisi perlindungan lingkungan, tetapi juga secara ekonomi dan sosial. Kawasan-kawasan pesisir yang selama ini menjadi langganan banjir rob dapat kembali ditata menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal pembebasan lahan, relokasi penduduk, hingga pengelolaan dampak ekologis dari proyek skala besar ini. (Reuters/red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *