RELASIPUBLIK, Painan– Masyarakat transmigran yang berrmukiman, di UPT (unit perkampungan transmigrasi) Tanjung Gadang, Kenagarian Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel)-Sumbar tahun ke tahun mengungsi.
Terpantau, Jumat 13 Oktober 2017, permukiman UPT yang terletak di Tanjung Gadang yang merupakan salah satu perkampungan transmigrasi terbesar, di Sutera. Hanya dimukimi oleh 30 kepala keluarga (KK). Sebelumnya pernah dikatakan, penduduk transmigran di kampung ini mencapai 150 kepala keluarga (KK).
“Pada tahun 2012 silam transmigran di Tanjung Gadang ini mencapai 150 KK. Namun, disebabkan karena sejumlah persoalan, masyarakat terus berkurang, akibat konflik yang terjadi, diantara perebutan lahan,” terang Ison (40) warga setempat.
Menurutnya, kampung UPT Tanjung Gadang rata-rata ditempati orang-orang Jawa yang berprofesi sebagai buru kelapa sawit. Didiri sejak dari tahun 90-an, masyarakat transmigran ini telah banyak memiliki lahan di luar area transmigrasi.
“Sudah banyak masyarakat yang pindah keluar dari UPT, dan membuat pendudukan yang tinggal sekarang menjadi sedikit,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Tanjung Gadang, Jasmil (55) menyebut, perkembangan infrastrutur dari segi sarana kesehatan dan penerangan di kampung itu sudah ada mulai peningkatan. Namun, persoalan konflik yang terjadi secara diam-diam, membuat sebagian transmigran, banyak pindah dan membeli tanah, di luar UPT tersebut.
“Wilayah ini sangat luas, sedangkan saya hanya seorang diri mengurusnya. Pernah diusulkan menjadi dua wali kampung, tetapi tidak diterimah, jadi banyak persoalan yang menjadi pemicu lengannya kampung UPT” sebutnya.
Lanjutnya, dari peresedian infrastruktur di UPT tersebut sudah mudah mulai ada peningkatan seperti, peningkatan sarana penerangan dari PLTS akan dibangun listrik dari perusahaan listrik negara (PLN) . (Js/RP)