PAINAN, RELASIPUBLIK – Seorang pasien bernama Mutia (13), warga Sago, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), di RSUD M.Zein Painan, dilaporkan terindikasi Difteri hingga akhirnya harus dirujuk ke RSUP M.Djamil Padang, pada Selasa (2/1).
Kabid Pelayanan Medis RSUD M.Zein Painan, Vera Kornita mengatakan, dugaan Difteri tersebut terindikasi pada Senin malam, saat itu pasien langsung dilarikan ke RSUP M.Djamil Padang.
“Saat itu, pasien masih suspect dengan adanya tanda membran putih di mandelnya dan merasa sakit saat menelan. Tetapi kami belum bisa memastikan, apakah itu Difteri. Sebab, hasil nanti ditentukan dari uji kultur (laboratorium) dari apus tenggorokan pasien,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini pihaknya masih belum bisa menyimpulkan secara pasti penyakit yang diderita pasien. Dikarenakan masih menunggu hasil kultur terlebih dahulu oleh laboratorium RSUP M.Djamil Padang.
“Tadi poto pasien sudah kita kirim langsung ke kementerian pusat, mereka menjelaskan gejala yang diderita pasien tidak terindikasi virus Difteri. Jadi, untuk saat ini status pasien masih dicurigai. Kita masih menunggu hasil uji laboratorium selama 5 hari kedepan atau satu minggu dari sekarang. Nanti kita tunggu saja bagaimana kepastian hasilnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Pessel Syahrizal Antoni, melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Pessel, Satria Wibawa menyebutkan, meski gejala difteri masih dikatakan suspect (dugaan), sebagai bentuk antisipasi pihaknya akan segera menindaklanjuti terhadap orang yang menjalin kontak langsung dengan pasien.
“Walaupun masih dikatakan suspect, untuk pencegahan awal, pihak kita akan memberikan vaksin dan obat kepada orang yang kontak dengan pasien. Langkah ini, supaya kekhawatiran selama ini, tidak berdampak terhadap masyarakat lain. Besok kita akan turun bersama tim dari Provinsi ke Sago, Kecamatan IV Jurai,” jelasnya.
Dikatakannya, pihaknya juga akan meningkatkan penyuluhan dan pencegahan Difteri di daerah itu (Pessel). Hal itu, kata dia, jauh hari sebelumnya sudah dilakukan ditingkat bawah, seperti Posyandu, Pustu dan tempat umum yang biasa menjadi pusat informasi masyarakat.
“Untuk pencegahan, sebelumnya kami sudah mengirim surat edaran ketingkat bawah. Dan kami juga akan melakukan penyuluhan di posyandu, pustu dan majelis taklim. Besok Dinas Kesehatan Provinsi juga akan datang kesini. Terkait hal ini, kami meminta masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, yang terpenting adalah selalu berikan imunisasi kepada anak usia lima tahun kebawah (balita) sekali sebulan dan itu sudah kita sediakan,” ajaknya. (Rel/Ks)