Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAINTERNASIONALTERBARU

Seminar Adat Minang di Negeri Sembilan Malaysia, Fauzi Bahar Jadi Pemakalah

437
×

Seminar Adat Minang di Negeri Sembilan Malaysia, Fauzi Bahar Jadi Pemakalah

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum LKAAM Provinsi Sumbar, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, turut mendampingi dalam Seminar Antarbangsa Adat Datuak Perpatih bersama Wakil Ketua Umum III Drs. Reflidon, MM Datuak Kayo dan Ketua Biro Kerjasama Antar Lembaga/Urusan Rantau Ir. Husnul Datuak Tumbi Rajo. ( Foto dok/Ist)

MALAYSIA, RELASIPUBLIK – Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati mendapat kehormatan menjadi nara sumber atau pemakalah utama dalam Seminar Internasional Adat Perpatih yang dilaksanakan Lembaga Muzium Negeri Sembilan, Malaysia, Sabtu (26/11/2022) siang.

Seminar internasional (antarbangsa) ini menghadirkan tokoh-tokoh adat berpengaruh di Malaysia khususnya Negeri Sembilan dan Indonesia khususnya Ranah Minang, dilaksanakan selama dua hari, 26-27 November 2022 dilaksanakan di Klana Resort Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia.

Seminar internasional Adat Perpatih ini dibuka oleh Menteri Besar Negeri Sembilan Darul Khusus YAB Dato’ Seri Aminuddin Bin Harun, dihadiri Penasehat Jawatan Kuasa Seminar Antar Bangsa Nusantara Adat Perpatih Ybhg Prof Madya Dr Mohammad Bin Samsudin, Pengerusi Lembaga Muzium Negeri Sembilan Ybhg Dato’ Dr. Razali bin Abdul Malik dan utusan dari Luak Luak yang ada di Negeri Sembilan.

Dalam makalahnya, Ketum LKAAM Sumbar Dr Fauzi Bahar Dt Nan Sati menyampaikan makalah berjudul “Membangkit Kesadaran Kolektif Nilai Agama Islam dalam Norma Dasar Adat di Minangkabau untuk Membangun Generasi Unggul Tercerahkan”. Inti dari makalah ini adalah bagaimana upaya membentuk karakter generasi muda dalam implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Ada beberapa karakter yang menjadi watak generasi Minangkabau, yang selaras dengan kepemimpinan Tigo Tungku Sajarangan. Karakter atau watak itu antara lain amanah (jujur), amaliyah (transparan), shiddiq (lurus), shaleh (yakin terhadap akhirat), fathonah (ilmiah), tabligh (dialogis, mengajak), tauhid (percaya kepada Allah SWT), setia (ukhuwah) dan taat (disiplin).

“Dalam pola kepemimpinan di Minangkabau, dikenal adanya Tungku Tigo Sajarangan yaitu mengatur pemerintahan dan norma yang ada di masyarakat. Ketiga tungku itu adalah penghulu (ninik mamak), alim ulama (pemuka agama) dan cerdik pandai (intelektual). Ketiganya ini bersinergi dalam kehidupan masyarakat Minangkabau,” kata Fauzi Bahar Dt Nan Sati, Walikota Padang periode 2004-2014.

Dari Pengurus LKAAM Provinsi Sumbar, selain Ketum Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, turut mendampingi dan memberi masukan dalam Seminar Antarbangsa Adat Datuak Perpatih ini adalah Wakil Ketua Umum III Drs. Reflidon, MM Datuak Kayo dan Ketua Biro Kerjasama Antar Lembaga/Urusan Rantau Ir. Husnul Datuak Tumbi Rajo. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *