PAYAKUMBUH, RELASIPUBLIK – Perlahan-lahan, Randang Payakumbuh yang digagas oleh Pemko Payakumbuh semakin mendapatkan tempat di nasional. Diawali dukungan BBPOM dan Batan Nasional, sekarang Kementerian Pariwisata menjadikan Randang Payakumbuh sebagai agenda di sektor destinasi wisata kuliner Nasional.
Bahkan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional 1 Kementerian Pariwisata RI, Lokot Ahmad Enda optimis Randang Payakumbuh menjadi salah satu objek wisata yang akan mengharumkan Indonesia dimata dunia.
“Saya orang yang gigih dalam menduniakan wisata kuliner Indonesia. Saat membaca dan mempelajari konsep dan metode Pemko Payakumbuh dalam merancang Randang untuk bisa dipasarkan di kancah Internasional, langsung saya tertarik. Makanya ada keinginan untuk memasukkan Randang kedalam agenda Destinasi Wisata Kuliner Nasional,” kata Lokot Ahmad Enda saat menjadi pembicara dalam sosialisasi dan uji publik penyusunan rencana aksi pengembangan wisata kuliner dan belanja regional I di hotel Mangkuto, Kamis (21/02/2019).
Dikatakan Lokot, konsep Randang baik dari sektor produksi, penyediaan bahan baku, manajemen bisnis, konsep wisata kuliner hingga pemasaran sudah sempurna. Namun dirinya masih penasaran dengan cara pengolahan Randang.
“Saya penasaran dengan pengolahan Randang. Ingin sekali pergi ke kampung Randang Payakumbuh ini. Nanti saya beri masukan dan kritikan sebagai bahan evaluasi bagi pelaku UKM Randang dan Pemko Payakumbuh,” Kata Lokot.
Dalam pengolahan kuliner ini, yang menjadi faktor utama masyarakat ada kehalalan dan kebersihan makanan. Jika sudah halal dan bersih, soal rasa hanya sebagai pendongkrak selera yang mengkonsumsi.
“Jadi saya ingin melihat sanitasi, kebersihan dan pembuangan rumah produksi Randang ini. apakah bersih dan higienisnya sesuai dengan Standar BBPOM,” katanya.
Mendengar hal ini Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengaku senang dan semangat. Dirinya langsung mempresentasikan hal-hal yang terkait dengan Randang Payakumbuh ini. Termasuk MOU antara Pemko Payakumbuh dengan Arab Saudi untuk eksport rendang sebagai pemenuhan kebutuhan konsumsi jemaah haji.
“Jadi kami akan melakukan eksport pertama sebanyak satu kontainer ke Arab Saudi sebelum bulan Ramadhan. Ini untuk kebutuhan para jemaah umroh dan haji,” kata Wakil Walikota.
Erwin juga mengatakan berbagai konsep bahan baku, pengolahan dan pemasaran yang telah dilakukan selama ini. Termasuk rencana mendirikan School Of Randang di Payakumbuh bersama Universitas Andalas.
“Untuk bahan baku, kami banyak mendapatkan dari Kabupaten 50 kota karena tanahnya subur dan hasil panenya bagus. Kemudian kami lakukan pengolahan di Kampung Randang. Barulah kami jual ke pasar internasional,” kata Erwin.
Dalam pemasaran ini, posisi pemerintah hanya sebagai pembuka dan penengah antara pelaku usaha Randang dengan konsumen. Dengan itu, tingkat kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Payakumbuh diprediksi akan meningkat sebesar 70 persen. (Rel/Armen)