PADANG, RELASIPUBLIK – Kurang lebih dari 20 orag perwakilan pedagang pasa ateh Bukitinggi mendatangi Gedung DPRD Provinsi Sumbar , mereka yang tergabung dalam Perhimpunan Pemilik Toko Korban Kebakaran Pasar Ateh Bukittinggi, mengadu ke DPRD Sumbar, atas nasibnya , terkait kejelasan status kepemilikan toko mereka usai pembangunan pasar tersebut.
Menurut Ketua Penghimpunan Pemilik Tokoh Korban Pasa Ateh ,Yulius Rustam ,saat pertemuannya dengan wakil ketua DPRD Sumbar di ruang khusus II , baru -baru ini ,Bahwa pedagang Pasa Ateh sangat keberatan dengan keputusan Pemko Bukittinggi yang meminta mereka untuk menyewa tempat yang sudah di bangun di Pasa Ateh tersebut.
Dengan lantang mereka mengatakan , bahwa kami yang berada disini sangat menantang kebijakan ini, karena bertolak belakang dengan kepemilikan pedagang selama ini yang ditandai dengan kartu kuning. Selama ini, toko kami bisa dialih tangankan dan bisa dijadikan agunan bank,” jelasnya.
Lebih Lanjut ia katakan , pedagang Pasa Ateh yang ingin menambah modal ke bank bisa menjadikan bangunan toko sebagai agunan. Namun jika kebijakan menyewa diterapkan, hak pedagang bisa hilang.” tegas dia.
Sementara itu, bagi yang tidak sanggup menyewa bisa dikeluarkan kapan saja. dengan peraturan seperti ini kami masyarat kecil tidak bisa buat apa- apa. artinya,pemerintah daerah tidak memihak kepada pedagang.
Sedangkan , pembangunan Pasa Ateh saat ini menggunakan APBN sebesar Rp292 miliar. Sesuai janji Mantan Wapres Jusuf Kalla saat berkunjung pasca kebakaran, pembangunan tersebut bertujuan membantu pedagang yang menjadi korban mendapatkan toko dengan harga terjangkau.
Janji Wapres tersebut juga tertuang dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2018. Terutama pada pasal 7 mengamanatkan apa yang dijanjikan Wapres, yakni memprioritaskan pedagang lama yang terdaftar sebanyak 763 toko.
“Jelas dituliskan dengan harga terjangkau,” sebutnya.
Kedatangan pedagang Pasa Ateh Bukittinggi diterima Wakil Ketua DPRD Sumbar, Indra Dt Rajo Lelo.
Menanggapi hal itu , Wakil Ketua DPRD Sumbar , Indra Dt Rajo Lelo yang menerima langsung para pedagang tersebut, Ia mengatakan pihaknya menerima seluruh aspirasi yang disampaikan, dan akan membicarakan hal tersebut dengan Pemko Bukittinggi.
“Dia akan upayakan dalam bulan ini juga memanggil pihak terkait duduk bersama, agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan dan tidak ada pihak yang dirugikan,” katanya. (Dewi)