PADANG, RELASIPUBLIK – Prinsip dasar lelaki di Ranah Minang adalah mamak dan selalu berada di Suaru dan dilapau,artinya lelaki Minang taat serta cerdas, selalu bersosialisasi atu bertukar fikiran.
Lelaki Minang pulang kerumah untuk menjaga dan melihat apa yang diperlukan, sementara hari-harinya diisi dengan belajar mengaji, bersilat serta bersilaturahmi, intinya terus menambah ilmu dan tidak lupa pengabdian.
Prinsip tersebut masih melekat erat pada anggota DPRD Sumbar HM Nurnas, karena hari-harinya diisi dengan pengabdian serta bersilaturahmi,tanpa melihat tempat, namun tidak lupa terhadap kampung alaman dan rumah tangga.
Sangat jarang pimpinan lembaga mau berada disebuah warung kecil, memberikan masukan serta menerima keluhan, seperti yang setiap saat dilakukan Nurnas.
Kedekatannya pada semua komponen lapisan masyarkat terkadang sering membuat rekan sejawat atau pejabat lain merasa gusar, karena dengan selalu menerima keluhan masyarakat, wajar kalau Nurnas selalu vokal bahkan teliti dalam menguliti Perda, khususnya menyangkut anggaran.
Pajok salah seorang wartawan sangat bangga dengan apa yang dilakukan Nurnas, baik.pada kelompok Jurnalis maupun pada masyarakat lainnya.
“Saya terkadang heran, kenapa pak Nurnas tidak pernah nampak lelah atau tidak pernah mengeluh, padahal setiap hari waktu beliau tidak pernah kosong, bahkan beliau pulang hanya untuk istirahat saja,” ulas Pajok.
Pernyataan Pajok tersebut ditimpali Rudi, selama ia mengenal sosok Nurnas, sangat jarang bertemu diruangan mewah, bahkan selalu bertemu disebuah warung atau ditempat-tempat sosial lainnya.
“Saya selalu bertemu dengan bang Nurnas diwarung bahkan bisa dihitung dengan jari bertemu di Dewan,” ulas Rudi.
Ditambahkannya, semestinya banyak anggota DPRD dan pejabat bisa mencontoh cara ke-Minang-an Nurnas, yakni lapau dan Surau. **