SOLOK SELATAN, RELASIPUBLIK –
Sampai akhir tahun 2019, sebanyak tiga alat berat dan ratusan galon bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang diduga digunakan dalam aktivitas penambangan ilegal di Solok Selatan, telah diamankan jajaran Polres Solok Selatan.
Kapolres Solok Selatan, AKBP Imam Yulisdianto melalui Kasatreskrim AKP. M. Rosyidi dalam ekspose akhir tahunnya, Kamis (19/12) di Mapolres Solok Selatan, menyatakan, sejumlah barang bukti yang diamankan itu, merupakan hasil dari upaya Polres Solok Selatan dalam memerangi kegiatan ilegal minning selama ini. “Semenjak mulai bertugas di penghujung tahun 2018, penanganan persoalan ilegal minning menjadi salah satu prioritas kita,” ujar Rosyidi.
Disampaikannya, upaya penanganan ilegal minning dilakukan dengan menempuh dua cara. Yakni preventif dan penindakan. Di akhir tahun 2018, pihaknya telah melakukan himbauan tertulis melalui brosur yang disebar ke masyarakat, mulai dari daerah KPGD, Sangir dan daerah Sangir Batang Hari. Isinya tentang pelarangan dan dampak aktifitas ilegal minning.
Demikian juga dengan sosialisasi langsung kepada tokoh masyarakat, ninik mamak, dan komponen masyarakat lainnya. Demikian juga koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya. Kapolres Solok Selatan, mengirim surat tentang adanya aktivitas penembangan ilegal ke Bupati Solok Selatan dan ditembuskan ke sejumlah dinas instansi terkait. “Setelahnya, kita melakukan penindakan dengan melakukan operasi ke daerah penambangan,” tuturnya. Diakhir tahun 2018 itu, satu unit alat berat jenis excapator merk Hitchi, berhasil diamankan.
Memasuki tahun 2019, upaya penanganan ilgal minning terus berlanjut. Di awal-awal tahun, upaya yang dilakukan lebih banyak bersifat represif, karena waktu itu akan pemu. Seperti melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan solusi ekonomi untuk para penambang, membagikan ribuan bibit tanaman ke masyarakat. Tujuannya, supaya masyarakat tidak lagi terlalu bergantung ke usaha tambang.
Setelah bulan April 2019, sejumlah penindakan dilakukan. Alur usaha tambang dari hulu sampai ke hilir kembali disisir. Kembali sejumlah alat berat dan puluhan galon BBM yang diduga untuk keperluan penambangan diamankan. Berikut dengan sejumlah tersangka. Total, Polrs Solok Selatan mengamankan tiga unitbalat berat dan lebih 200 galon BBM subsidi.
Meski upaya pemberantasan ilegal minning terus dilakukan, Rosyidi mengakui timnya mengalami sejumlah hambatan. Seperti lokasi tambang yang jauh, medan yang sulit, biaya operasional tinggi, jumlah personil terbatas. Ditambah lagi dengan kegiatan penambangan yang sudah mnjadi budaya turun temurun di Solok Selatan, lokasi penambangan yang berada di tanah ulayat, dan menambang emas sudah menjadi tumpuan hidup sebagian masyarakat Solok Selatan.
Selain itu,baru beberapa hari ini,timnya juga sudaj menyita puluhan gelijen BBM jenis Premium. Helfi yulinda