Relasipublik.com PAINAN – Minimnya jumlah dokter umum yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), akan berdampak buruk terhadap pelayanan maksimal kepada masyarakat setempat.
Kondisi ini, dialami oleh Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Dengan jumlah penduduk mencapai 560 ribu jiwa, maka jumlah tenaga dokter umum yang berstatus PNS hanya mampu melayani sebanyak 25 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni mengatakan, jumlah dokter umum sebanyak 25 orang itu, bertugas di 18 Puskesmas yang ada. Jika digabung dengan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr M Zein Painan, maka jumlahnya baru sekitar 30 orang.
“Dengan jumlah penduduk yang sudah mencapai sebanyak 560 ribu jiwa, idealnya jumlah dokter umum adalah sebanyak 56 orang. Dan jumlah tersebut di luar dari tenaga dokter yang ada di RSUD,” sebutnya.
Hal itu berdasarkan perbandingan antara masyarakat dengan dokter umum, yakni 1 dokter umum harus melayani 10 ribu orang.
“Dengan total penduduk mencapai 560 ribu juwa, maka jumlah ideal dokter umum adalah sebanyak 56 orang. Sementara yang ada baru 25 orang saja. Jika digabung dengan dokter yang bertugas di RSUD, jumlahnya menjadi 30 orang, ini masih dinyatakan kurang,” katanya lagi.
Dikatakannya, khusus untuk tenaga dokter spesialis, jumlah yang tersedia saat ini ada sebanyak 19 orang di RSUD Dr M Zein Painan. Jumlah itu dinyatakan telah memenuhi empat standar dasar kebutuhan dokter speseialis.
“Mereka yang berjumlah sebanyak 19 orang itu, yakni dokter spesialis anak 2 orang, spesialis bedah 3 orang, dokter spesialis kandungan 4 orang, penyakit dalam 2 orang, mata 3 orang, anestesi 1 orang, paru 2 orang, neorologi 1 orang, dan dokter spesialis patologi 1 orang pula,” jelasnya.
Menurutnya, selain dokter umum, di Pessel juga kekurangan tenaga dokter gigi, bidan, dan tenaga keperawatan. Sebab jumlah dokter gigi saat ini hanya sebanyak 18 orang, tenaga bidan sebanyak 411 orang, dan tenaga keperawatan sebanyak 124 orang pula.
“Perbandingannya, dokter itu memberikan pelayanan kepada masyarakat pada 36 Puskesmas, yang terdiri dari 7 Puskesmas berjalan, 11 unit Puskesmas rawatan, 18 Puskesmas keliling, 91 unit Pustu, 652 Posyandu, 284 Polindes, serta 1 unit Rumah Sakit Umum (RSU),” terangnya.
Ditambahkannya, khusus tenaga bidan berdasarkan jumlah penduduk, kebutuhan yang terpenuhi baru separoh dari kebutuhan. Sedangkan untuk tenaga keperawatan, kebutuhan yang terpenuhi baru sekitar 13 persen dari kebutuhan.
“Idealnya jumlah perawat baik yang ditempatkan di RSUD, Puskesmas dan Puskesri adalah sekitar seribuan orang. Untuk menutupi kebutuhan itu, sehingga dibantu oleh tenaga sukarela atau honorer,” tutupnya. (Ok/RP)