PAINAN, RELASIPUBLIK – Dinas Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, mengakui hingga kini pihaknya masih kekurangan tenaga dokter dan paramedis hewan.
Padahal, daerah yang berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu, adalah salah satu penghasil sapi dan kerbau terbanyak untuk tiga provinsi.
“Bahkan petugas lapangan jumlahnya juga terbatas. Jadi, pelayanan ketingkat bawah kami akui masih belum optimal,” kata Sekretaris Dinas Peternakan, Yosro pada wartawan di Painan, Senin (8/7).
Pihaknya mencatat, hingga kini ketersediaan dokter hewan di Pesisir Selatan hanya empat orang saja. Sedangkan kebutuhan idealnya adalah sebanyak enam orang.
“Akibatnya, di Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang dan Bayang Utara, kita tidak memiliki dokter hewan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Yosro, kekosongan juga terjadi di Kecamatan Air Pura, Inderapura, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, Silaut dan Lunang.
Minimya keberadaan dokter hewan tersebut, kata dia, karena sejak lima tahun terakhir tidak ada formasi pengangkatan ASN untuk dokter hewan. Sementara, keberadaan dokter hewan sangat dibutuhkan. Kondisi itu diperparah dengan adanya sejumlah paramedis yang bakal memasuki usia pensiun.
“Namun, tahun ini kabarnya ada pembukaan formasi dokter hewan sebanyak enam orang,” tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya memaksimalkan pelayanan. Dengan begitu, permintaan peternak terkait inseminasi buatan (IB) dan penyakit lainnya tetap terlayani sebagaimana mestinya.
“Ya, kami tetap berupaya melayani keluhan peternak. Namun, idealnya tiap kecamatan itu perlu satu dokter hewan,” ucapnya mengakhiri. (kis)