Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMADAERAHTERBARU

Peringatan Maulid Nabi di Nagari Bukit Bais: Tradisi Muluk Tangah Padang Yang Terjaga Turun Temurun

14
×

Peringatan Maulid Nabi di Nagari Bukit Bais: Tradisi Muluk Tangah Padang Yang Terjaga Turun Temurun

Sebarkan artikel ini
Pamong Budaya Wirasto, SH saat hadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Nagari Bukit Bais. (Dok A2)

KAB. SOLOK, RELASI PUBLIK – Masyarakat Nagari Bukit Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, kembali memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tradisi khas mereka yang disebut Maulid Tangah Padang atau Muluk, sebuah kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan turun temurun di Guak Santua Minggu, (29/9/24).

Acara puncak Maulid Nabi ini diawali pada tanggal 12 Rabiul Awal setelah sholat Zuhur di Masjid setempat. Masyarakat berkumpul untuk mendengarkan pengajian dan dilanjutkan dengan makan bersama secara tradisional di atas dulang.

Setelah kegiatan di masjid, rangkaian acara dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan Maulid. Acara ini diisi dengan rebana, zikir, doa, dan diakhiri dengan makan bersama.

Pada kesempatan tersebut, juga ditampilkan pidato adat Tagak Nagari Bukit Bais yang menjadi momen penting bagi masyarakat setempat.

Menurut Wali Nagari Bukit Bais, Usnidar, peringatan Maulid Nabi ini adalah tradisi tahunan yang sudah dilakukan secara turun temurun dan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Bukit Bais.

“Kegiatan ini selalu diperingati oleh masyarakat setiap tahun, dan sudah menjadi agenda rutin di nagari kami,” ujarnya.

Selain peringatan Maulid, masyarakat Nagari Bukit Bais juga menggelar doa tolak bala, dengan harapan agar hasil pertanian mereka di tahun mendatang terbebas dari hama dan gangguan lainnya.

Turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Camat IX Koto Sungai Lasi, serta tokoh-tokoh penting nagari seperti wali nagari, ketua KAN, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan bundo kanduang Nagari Bukit Bais.

Menurut Wali Nagari, setelah pelaksanaan di Guak Santua, kegiatan serupa akan diadakan di jorong-jorong lain dalam minggu-minggu berikutnya.

Tradisi ini terus hidup dan menjadi wujud kebersamaan serta kekuatan spiritual masyarakat Nagari Bukit Bais. (A2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *