Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Perbaikan Jalan Payakumbuh–Lintau Capai 50 Persen, Warga: “Akhirnya Bisa Bernapas Lega”

139
×

Perbaikan Jalan Payakumbuh–Lintau Capai 50 Persen, Warga: “Akhirnya Bisa Bernapas Lega”

Sebarkan artikel ini
Proyek Rehabilitasi Jalan Provinsi yang menelan anggaran lebih dari Rp12,3 miliar, dengan sistem pengerasan beton (rigid pavement). Proyek tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 180 hari kerja. (Dok. Adpsb)

SUMBAR, RELASI PUBLIK– Progres perbaikan jalan penghubung Payakumbuh–Lintau sepanjang 1,3 kilometer yang tengah dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas BMCKTR, kini telah mencapai 50 persen.

Masyarakat pun menyambut dengan rasa syukur. Salah satunya, Wali Nagari Labuah Gunuang, Khairul Hadi Dt. Paduko Marajo Lelo, mengungkapkan kegembiraannya saat meninjau lokasi, Selasa (8/7/2025).

“Alhamdulillah, apa yang kami tunggu-tunggu dijawab Pemprov Sumbar dengan aksi nyata,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, perbaikan ini tidak hanya memperlancar mobilitas warga, tetapi juga meningkatkan rasa aman dan nyaman masyarakat dalam beraktivitas.

Meski proses pengerjaan masih berjalan dan diberlakukan sistem buka-tutup, sebagian ruas jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Jalan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Kota Payakumbuh dengan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar. Selama hampir satu dekade, sejak 2016, warga mengeluhkan kerusakan parah di ruas ini.

Eva Maria Dirbas, Kasi Pemerintahan Kecamatan Lareh Sago Halaban, turut mengapresiasi langkah pemerintah:

“Warga sangat bersyukur. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal masa depan anak-anak kami yang setiap hari melewati jalan ini untuk sekolah,” katanya.

Senada, tokoh masyarakat Rilson Dt. Mangguang berharap pembangunan tak berhenti di titik 1,3 kilometer.

“Masih ada beberapa segmen rusak parah. Semoga ini jadi awal untuk pembangunan lanjutan sampai ke perbatasan Tanah Datar,” ujarnya.

Bahkan warga seperti Budi Margana, yang sebelumnya ikut dalam aksi protes karena lambannya penanganan, kini mengaku puas.

“Lubang-lubang sudah tertutup, debu tak lagi berterbangan. Kami akhirnya bisa bernapas lega,” ungkapnya.

Proyek ini merupakan bagian dari Rehabilitasi Jalan Provinsi, dengan total anggaran lebih dari Rp12,3 miliar, menggunakan metode pengerasan rigid pavement (beton kaku). Ditargetkan rampung dalam 180 hari kerja, atau selesai awal September 2025 . (adpsb/nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *