Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHNASIONALPERISTIWATERBARU

PERAN PKH DALAM PENCEGAHAN GIZI BURUK DAN STUNTING

442
×

PERAN PKH DALAM PENCEGAHAN GIZI BURUK DAN STUNTING

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RELASIPUBLIK – Program Keluarga Harapan (PKH) turut berperan dalam mendorong penanganan dan pencegahan gizi buruk dan stunting (kerdil) untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia.

“PKH memiliki peran yang cukup krusial dalam penanganan dan pencegahan gizi buruk dan stunting salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan indeks bansos untuk komponen Ibu Hamil dan Anak Usia Dini pada 2020,” tutur Direktur Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial M. O. Royani dalam paparannya pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kehumasan Kementerian Sosial dengan Pemerintah Daerah Provinsi, di Jakarta, Rabu (21/08/2019) .

Ia mengatakan kenaikan indeks bansos untuk ibu hamil dan anak usia dini diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dan gizi yang baik bagi anak-anaknya.

“Dengan menambah indeks bantuan, ibu-ibu mampu menjangkau pangan bergizi untuk dirinya sendiri maupun anak-anak,” terangnya.

Roni, demikian ia biasa disapa, indeks bansos untuk ibu hamil adalah Rp2,4 juta sementara indeks bansos untuk anak usia dini adalah Rp2,4 juta. Tahun 2020 jumlah bantuan tersebut masing-masing akan naik menjadi Rp3 juta.

Untuk mencegah stunting melalui PKH, lanjutnya, ibu hamil juga terpantau kondisi kesehatannya karena pada komponen kesehatan, mereka wajib memeriksakan kehamilan di fasilitas kesehatan sebanyak minimal 4 kali selama kehamilan, melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan ibu nifas 4 kali selama 42 hari setelah melahirkan.

“Demikian halnya untuk bayi dan anak usia dini, mereka juga harus mendapatkan ASI eksklusif, imunisasi lengkap, pemberian vitamin, hingga pemantauan perkembangan mereka selama periode tertentu,” terang Direktur.

PKH juga memberikan pendampingan kepada ibu-ibu penerima bansos melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). Dalam kegiatan ini mereka dibimbing oleh Pendamping PKH. Dalam kegiatan ini mereka mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi. Misalnya cerdas memilih pangan bergizi untuk keluarga, menekankan pentingnya pemeriksaan kehamilan,hingga tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan, buang air di jamban yang bersih, dan seterusnya.

“Pada intinya dalam penanganan gizi buruk danstunting, PKH siap untuk memberikan dukungan dengan berfokus pada upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *