Pada saat ini perkembangan teknologi amatlah pesat termasuk pada Negara kita Indonesia. Di Negara kita bahkan sudah digadang-gadangkan era teknologi yang disebut dengan 4.0. dengan bertambah maju dan berkembangnya teknologi maka AI (Artificial Intelligence) atau acap kali di sebut dengan kecerdasan buatan juga semakin berkembang yang bahkan hampir disetiap kegiatan yang kita lakukan di era sekarang ini berhubungan dengan AI.
Sebelum membahas lebih lanjut, kita telaah dulu apa itu kecerdasan. Kecerdasan berasal dari kata dasar cerdas yang memiliki konotasi makna lebih baik, mampu, cepat dan beradaptasi dengan kondisi umumnya. Cerdas juga dapat berarti kemampuan dalam memahami atau mengerti akan suatu hal.
Menurut Howard Gardner kecerdasan (intelligence) merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam berbagai situasi
Haag dan Keen (1996) mengatakan AI (Artificial Intelligence) adalah suatu bidang studi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan, dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah system tekonologi informasi sehingga system tersebut dapat memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Jadi, pada dasarnya AI adalah bagaimana manusia menciptakan teknologi yang mampu berpikir seperti manusia itu sendiri.
AI diciptakan oleh para ahli yang bertujuan untuk memudahkan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Akan tetapi, apakah dengan semakin berkembangnya AI akan berdampak positif bagi kecerdasan manusia atau malah sebaliknya.
Dewasa ini, pada umumnya manusia sangat bergantung pada AI dan merasa terbantu dengan kehadiran AI yang semakin canggih. Contohnya penggunaan robot dalam menggantikan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari bahkan ikut andil dalam pemerintahan. Tak hanya itu, smartphone dan computer juga berperan dalam membantu manusia dalam melakukan berbagai aktifitas.
Dalam smartphone banyak sekali memiliki fitur-fitur yang bahkan sebelumnya itu adalah AI seperti Kalkulator, kamera, radio, maps, dll. Bahkan, saat ini dengan kemajuan tekonologi kita dapat menemukan apa yang inginkan di smartphone dengan hanya mengucapkan keywordnya. Contohnya pada Google Assistant dengan hanya kita mengucapkan OK GOOGLE maka akan keluar jawaban dari apa yang kita inginkan.
Pada saat ini di Bidang pendidikan dan perusahaan bahkan cenderung menggunakan AI sebagai alat utama dalam memudahkan pekerjaannya. Di bidang perusahaan saat ini rata-rata sudah menggunakan komputer dalam melakukan tugasnya seperti akuntansi, statistic, perbankan dsb. mereka hanya tinggal meng input angka-angka atau kata kemudian akan keluar hasilnya. Sama halnya dalam bidang pendidikan, saat ini para pelajar mulai dari bangku sekolah dasar sampai perkuliahan mereka sangat bergantung pada AI dalam mencari atau menyelesaikan tugas mereka.
Tak dapat dipungkiri bahwasanya AI sangat membantu aktifitas manusia. Namun di sisi lain AI juga berdampak negatif bagi manusia kedepannya. Semakin canggihnya AI yang dibuat oleh para ahli akan semakin memanjakan manusia juga. Manusia akan terus bergantung kepada AI sehingga pekerjaan yang mudah pun akan diberikannya kepada AI. Hal ini dapat mempengaruhi kecerdasan manusia yang jika lama kelamaan manusia akan malas berfikir dan kecerdasan manusia menjadi menurun sehingga tidak menutup kemungkinan AI akan menggantikan posisi manusia.
Jadi agar hal yang dikhawatirkan tidak terjadi manusia harus menyeimbangkan penggunaan AI, tidak terlalu bergantung pada AI dan lebih mengutamakan kecerdasan sendiri dalam melakukan berbagai hal.