Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Pemuda Optimistis, Indonesia Maju

104
×

Pemuda Optimistis, Indonesia Maju

Sebarkan artikel ini

JAKARTA RELASIPUBLIK – Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.

Menurut Komisioner Komsisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengatakan Pemuda Pemudi Indonesia merupakan aset masa depan bangsa dan negara, pemuda juga harapan bagi dunia. Ia menekankan bahwa pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia.

“Maka dari itu, kita sebagai pemuda Indonesia, mari kita lihat kembali diri kita. Sudah pantaskah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Maukah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Siapkah kita untuk menjadi generasi muda penerus bangsa? Siapkah kita menghadapi era 4.0 ini ,” tutur Yuliandre saat mengisi kegiatan seminar Dialog Kepemudaan PPISe-Dunia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Sabtu (8/2/2020)

Andre sapaan akrabnya mengungkapkan saat ini adalah saat yang dimana Era Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak perubahan yang tak bisa dibendung. Karena itu, ada urgensinya jika negara perlu berupaya maksimal dan lebih gencar memberi pemahaman kepada semua elemen masyarakat tentang hakikat era Industri 4.0 dengan segala konsekuensi logisnya.

“Ini di tandai dengan persaingan unicorn/peluang usaha berbasis daring. Persaingan sangat sengit antara perusahaan yang satu dengan yang lain,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Andre sangat menegaskan bahwa dampak dari Revolusi Industri 4.0 diprediksi akan menghilangkan beberapa jenis pekerjaan karena digantikan sistem komputerisasi atau digital. Pada kesempatan itu juga, Yuliandre mengatakan bahwa apa yang ada dihadapan sekarang sedang menjadi tentangan pemuda yang nantinya akan merubah perilaku, cara bekerja dan keterampilan.

“Paling tidak yang harus kita hadapi bagi muda sekarang adalah masalah pengangguran dan angkatan kerja. Menurutnya, angka kerja makin hari makin bertambah. Keahlian dan kemampuan yang menjadi ciri khas sesorang menjadi point utama dalam mengikuti era digital saat ini,” tegas Andre

Andre juga menyinggung soal data yang di sajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukan tingkat pengangguran terbuka Indonesia pada Agustus 2019 sebesar 5,28%, dengan jumlah penduduk usia produktif yang mencapai64 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai 297 juta jiwa.
Dalam konteks ini, Yuliandre yang merupakan tokoh dalam ranah penyiaran mengatakan bahwa hal yang paling berdampak dari adanya kemajuan teknologi adalah dari sisi penyiaran di Indonesia.

Andre yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia periode 2016-2019 ini mengungkapkan bahwa pergesaran pola kebiasaan masyarakat menontot telah bergeser. Peralihan kebiasaan ini banyak di rasakan pada generasi milenial.

Yuliandre juga berpandangan kehadiran media baru dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya memudahkan namun, kata Andre, media baru juga dianggap sebagai bentuk proses kemajuan. Hal ini bisa saja disebabkan karena adanya motivasi atas rasa ketidakpuasan akan media lama dan terus berevolusi.

“Misalnya, sebelum kemunculan teknologi digital, TV dianggap sebagai objek yang buruk karena membuat seseorang menjadi pasif atau pemalas. Sementara itu, pengguna media interaktif justru memiliki peranan dalam menavigasi dan memilih,” kata Andre.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *