SUMBAR, RELASI PUBLIK—Meski jembatan Lolong telah selesai dibangun, akses jalan segmen Lolong-Simpang Transito di Kota Padang sempat terhenti lama karena masalah pembebasan lahan. Menyadari pentingnya akses ini untuk menghubungkan Teluk Bayur dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pembangunan.
Pada Selasa (27/8) lalu, Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar menurunkan tim ke lokasi untuk mengecek kondisi lapangan. Tim ini dipimpin oleh Kabid Bina Marga, Adratus Setiawan, ST, MT, dan didampingi oleh berbagai pihak terkait, termasuk Jabatan Fungsional Jalan Jembatan dan Konsultan Coreteam.
Gubernur Mahyeldi Ansharullah, bersama Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma, menjelaskan bahwa dari hasil pengecekan, rencana pembangunan jalan satu jalur akan dimulai dari ujung jembatan Lolong di belakang Hotel Pangeran Beach menuju Simpang Transito Ulak Karang di Kecamatan Padang Utara. Panjang jalan yang akan dibangun sekitar 500 meter.
“Pembangunan akan mencakup pengaspalan satu jalur, dengan tambahan bahu jalan, saluran drainase, trotoar, dan batu pengaman badan jalan,” ujar Mahyeldi. Ia menambahkan bahwa perhitungan anggaran akan dijadikan dasar untuk penganggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas BMCKTR Sumbar tahun 2025.
Saat ini, proses pembebasan lahan masih berlangsung dan diharapkan selesai tahun ini. Pembangunan fisik diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2025.
Jembatan Lolong, bagian dari proyek jalan Pantai Teluk Bayur ke BIM, diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan dengan pemandangan pantai Padang dan Samudera Hindia dari atas jembatan. Jalan sepanjang 26 km ini direncanakan untuk mengurai kemacetan dan memberikan akses cepat dari pusat kota ke BIM, serta berfungsi sebagai jalur evakuasi dan mendukung pengembangan pariwisata.
Pembangunan Jembatan Lolong dimulai pada 2016 dan selesai pada 2019, dengan alokasi anggaran terakhir sebesar Rp15,4 miliar untuk tahap keempat yang dikerjakan oleh PT. Cahaya Tunggal Abadi. (adpsb/bud)