SUMBAR, RELASI PUBLIK – Peningkatan kualitas dan kuantitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi masyarakat pekerja telah menjadi agenda tahunan yang penting bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Pada Senin (23/09/2024), Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan komitmennya dalam bidang ketenagakerjaan melalui penyerahan penghargaan kepada berbagai pihak di Hotel Mercure Padang.
Dalam sambutannya, Mahyeldi menyatakan, “Pembangunan ketenagakerjaan adalah bagian integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Pemprov Sumbar berkomitmen sepenuhnya sejalan dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencapai masyarakat yang mandiri dan berbudaya K3.” Pernyataan ini menekankan bahwa keberhasilan pembangunan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang sehat dan terjamin keselamatannya.
Gubernur menyoroti bahwa K3 harus menjadi prioritas dalam setiap kegiatan industri, mengingat pentingnya perlindungan terhadap tenaga kerja. Meskipun tidak semua risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja dapat dihindari, pemerintah berupaya mengurangi dampaknya melalui berbagai program perlindungan. “Kami terus meningkatkan kuantitas kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan di Sumbar. Salah satunya adalah melalui Instruksi Gubernur Sumbar Nomor 5 Tahun 2021, yang mengajak semua pihak untuk berkontribusi,” lanjutnya.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbar-Riau-Kepri, Eko Yuyulianda, turut menegaskan bahwa pekerja adalah motor penggerak ekonomi bangsa. “Pemerintah bersama pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan mereka. Di Sumbar, dari 1,9 juta warga pekerja, sudah 740 ribu yang terlindungi oleh program jaminan sosial. Kami berkomitmen untuk mencapai 100 persen perlindungan bagi semua pekerja,” ungkap Eko.
Acara penyerahan penghargaan tersebut juga menjadi momen untuk memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi dalam perlindungan pekerja. Penghargaan yang diberikan meliputi Penghargaan Pelaksanaan Perlindungan Pekerja melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit kepada tujuh kepala daerah dari kabupaten/kota, serta Penghargaan Kecelakaan Nihil Tahun 2024 yang diterima oleh 25 perusahaan. Selain itu, PT Semen Padang dan PT Medika Loka Padang juga menerima penghargaan atas program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.
Gubernur Mahyeldi menambahkan, “Penghargaan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan bentuk pengakuan atas upaya keras semua pihak dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi lebih banyak perusahaan untuk berinvestasi dalam K3.”
Dengan langkah-langkah nyata ini, Pemprov Sumbar bertekad menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, diharapkan tercipta budaya K3 yang lebih baik di seluruh Sumatera Barat. “Mari kita bersama-sama mewujudkan lingkungan kerja yang tidak hanya aman, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup para pekerja,” tutup Mahyeldi.
Komitmen Pemprov Sumbar terhadap K3 diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi pekerja, tetapi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, dengan menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. (Adpsb)