PADANG, RELASI PUBLIK – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, di bawah Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, menunjukkan komitmen tinggi terhadap penanganan isu sosial.
Fokus utama mereka adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi ribuan penghuni panti asuhan dan panti sosial, yang meliputi delapan panti pemerintah dan 109 panti swasta.
Mahyeldi mengungkapkan bahwa semua panti tersebut secara rutin menerima alokasi anggaran yang proporsional dari Pemprov Sumbar, termasuk panti asuhan untuk anak-anak miskin, anak terlantar, anak disabilitas, lansia, dan wanita tuna sosial. Pada 2024, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp42 miliar, dengan tambahan Rp 49 miliar pada 2025.
Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat keberadaan panti dalam memberikan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat yang membutuhkan. Panti asuhan berperan sebagai pengganti orang tua dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial penghuni.
Kepala Dinas Sosial Sumbar, Syaifullah, menjelaskan bahwa alokasi anggaran akan mencukupi kebutuhan penghuni panti swasta selama 10 bulan, dengan harapan dua bulan sisanya dapat didukung oleh donatur.
Selain itu, program rehabilitasi sosial terus berjalan di panti-panti pemerintah, menawarkan pelatihan keterampilan bagi anak-anak putus sekolah dan remaja.
Misalnya, di UPTD Panti Sosial Bina Remaja, 100 remaja putri dilatih dalam keterampilan menjahit dan memasak, diharapkan bisa mandiri setelah program.
Panti juga memberikan dukungan kepada warga lanjut usia dan penyandang disabilitas untuk mengembangkan keterampilan yang dapat meningkatkan kemandirian mereka.
Pemprov Sumbar juga tanggap terhadap bencana, selalu berupaya memberikan bantuan cepat kepada korban bencana alam dan sosial.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Pemprov Sumbar di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi berkomitmen untuk terus hadir dan memenuhi kebutuhan masyarakat. (Adpsb)