Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Pemkab Pessel Serius Kembangkan Jawi Pasisia dan Itik Bayang sebagai Plasma Nutfah Unggulan Daerah

343
×

Pemkab Pessel Serius Kembangkan Jawi Pasisia dan Itik Bayang sebagai Plasma Nutfah Unggulan Daerah

Sebarkan artikel ini
Bupati Pesisir Selatan, H. Hendrajoni. (Dok. Kominfo)

PAINAN, RELASI PUBLIK — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, memberikan perhatian serius terhadap pelestarian dan pengembangan dua plasma nutfah unggulan daerah, yakni Jawi Pasisia dan Itik Bayang. Kedua jenis ternak lokal ini dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai komoditas peternakan unggulan berbasis kearifan lokal.

Bupati Pesisir Selatan, H. Hendrajoni, menyatakan bahwa Jawi Pasisia, yang merupakan jenis sapi lokal khas pesisir, memiliki karakteristik unik dan sangat layak untuk dijadikan ternak ruminansia andalan daerah. Ia menyoroti bahwa hingga saat ini, pengembangannya belum tersentuh oleh teknologi bioteknologi modern.

“Jawi Pasisia ini sangat potensial dan akan kita kembangkan ke depannya. Kita akan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) agar dapat menjadikannya ternak ikonik Kabupaten Pesisir Selatan,” ujar Bupati Hendrajoni di Painan, Jumat 11 April 2025 .

Selain Jawi Pasisia, perhatian juga tertuju pada Itik Bayang, ternak unggas khas dari Kecamatan Bayang. Itik ini dikenal memiliki produktivitas telur yang tinggi serta warna telur kehijauan yang menarik, memberikan nilai jual yang lebih tinggi di pasaran.

“Itik Bayang telurnya lebih lebat dan warnanya lebih menarik. Ini tentu menjadi daya tarik khusus dan berpotensi besar untuk dikembangkan secara ekonomi,” jelas Bupati.

Menurut Hendrajoni, meskipun kedua plasma nutfah tersebut sudah cukup dikenal masyarakat, pemanfaatannya belum maksimal karena belum didukung dengan teknologi peternakan modern yang memadai.

“Potensi keduanya sudah tersohor, tapi belum mendapat sentuhan teknologi. Ini yang akan kita dorong agar bisa masuk dalam sistem peternakan berbasis sains,” tambahnya.

Untuk itu, Bupati meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terutama Dinas Pertanian, agar segera melakukan kajian teknis mendalam. Kajian ini diharapkan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga penelitian peternakan guna memastikan pengembangan yang tepat dan berkelanjutan.

“Langkah awal adalah pengkajian teknis. Kita ingin pemuliaan ternak dilakukan secara ilmiah agar hasilnya optimal dan berkelanjutan,” tegasnya.

Dengan strategi pengembangan yang tepat, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan optimistis bahwa Jawi Pasisia dan Itik Bayang tidak hanya akan menjadi ikon daerah, tetapi juga mampu memberikan kontribusi ekonomi nyata bagi masyarakat lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *