Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHNASIONALTERBARU

Pemerintah Pusat Berkomitmen Bantu Sumbar, Gubernur Mahyeldi Imbau Warga Terdampak Bencana Tak Khawatir

390
×

Pemerintah Pusat Berkomitmen Bantu Sumbar, Gubernur Mahyeldi Imbau Warga Terdampak Bencana Tak Khawatir

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah; Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasan Hasibuan; Danrem 032/Wbr, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo; Danlantamal II Padang, Laksma TNI Syufenri; Bupati Tanah Datar, Eka Putra; Anggota DPR RI, Jhon Kenedy Aziz, dan beberapa pejabat lainnya di di pos pengungsian Manunggal, Limo Kaum, Tanah Datar. (Foto dok adpsb)

TANAH DATAR, RELASI PUBLIK–Pemerintah pusat melalui BNPB, TNI, Polri, dan Kementerian/Lembaga terkait lain kembali menegaskan komitmen untuk mendampingi pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat Sumbar, selama masa tanggap darurat hingga masa pemulihan pascabencana banjir lahar dingin dan longsor. Bantuan logistik dan personel tambahan selalu disiagakan dan siap disalurkan saat diperlukan.

Penegasan itu disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto; Pangkogabwilhan I, Laksdya Agus Hariadi; dan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, saat mengunjungi warga korban banjir lahar dingin dan longsor di pos pengungsian Manunggal, Limo Kaum, Tanah Datar, Rabu (15/05/2024). Turut serta dalam kunjungan itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah; Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasan Hasibuan; Danrem 032/Wbr, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo; Danlantamal II Padang, Laksma TNI Syufenri; Bupati Tanah Datar, Eka Putra; Anggota DPR RI, Jhon Kenedy Aziz, dan beberapa pejabat lainnya.

“Selama masa tanggap darurat ini, kita fokus memulihkan dampak. BNPB akan tetap berada di sini, memastikan semua kebutuhan warga terpenuhi dengan baik. Bagi keluarga yang masih kehilangan anggota keluarganya, berhak untuk meminta petugas terus melakukan pencarian hingga keluarga yang hilang itu ditemukan,” ucap Letjen TNI Suharyanto yang telah memasuki hari ketiga berada di Sumbar.

Hal senada disampaikan Pangkogabwilhan I. Laksamana Madya Agus Hariadi, yang menegaskan bahwa TNI akan selalu melekat dengan masyarakat di tengah situasi kedaruratan seperti saat ini. Ia pun meminta seluruh prajurit di wilayah kejadian bencana dan sekitarnya, untuk lekas bergerak, mendinginkan suasana, mempercepat normalisasi situasi, dan memberikan pelayanan terbaik untuk segala kebutuhan warga.

“Pemerintah hadir bersama Bapak/Ibu sekalian. Kami dari TNI hadir melekat. Bapak adalah bapak kami. Anak-anak adalah anak-anak kami. Saya apresiasi seluruh prajurit yang telah bergerak mendahului, tetap jaga kesehatan, dan terus berupaya menormalkan situasi. Jika ada kebutuhan personel tambahan, kami siap,” ujar Laksdya Agus Hariadi.

Hal senada juga diutarakan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono. Ia menegaskan, Polri berkomitmen bahu-membahu bersama Pemda dan masyarakat di Sumbar hingga situasi pascabencana lahar dingin dan longsor kembali kondusif. “Polri berada di tengah bapak/ibu sekalian. Sebagaimana amanat Bapak Presiden dan Kapolri, kami akan hadir sampai tuntas,” ucap Irjen Suharyono.

Menggapi dukungan yang luar biasa terhadap upaya pemulihan pascabencana di Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ansharullah pun meminta agar seluruh masyarakat terdampak bencana untuk tenang dan tak khawatir. Sebab, kehadiran pemerintah semata-mata untuk mendukung upaya pemulihan pascabencana, yang memang menjadi tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa musibah.

“Tempat pengungsian adalah tempat yang aman. Segala kebutuhan ada di sini. Jika ada yang kurang, laporkan dan nanti akan dipenuhi. Tidak usah risaukan apa pun. Tenangkan pikiran. Jika ada rumah yang rusak atau hanyut, nanti pemerintah yang akan membangunkan. Kalau tidak punya tanah, nanti kita carikan tanahnya. Terpenting, pendataan harus dilakukan secepat mungkin. Sembari waktu pemulihan berjalan, pendataan juga harus dilakukan,” ucap Gubernur.

Sejauh ini, bencana banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 58 orang, dan 35 orang lainnya hilang dan masih dilakukan pencarian. Selain itu, 33 warga menjsdi korban luka-luka, dan lebih dari 1.500 warga saat ini bertahan di pengungsian. (adpsb/isq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *