Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Peluncuran Buku Perhutanan Sosial: Wakil Gubernur Sumbar Dorong Pemanfaatan Hutan Berkelanjutan

453
×

Peluncuran Buku Perhutanan Sosial: Wakil Gubernur Sumbar Dorong Pemanfaatan Hutan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Foto : Workshop Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Sumbar tahun 2024. (Dok. adpsb)

SUMBAR, RELASI PIBLIK—Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui Dinas Kehutanan, resmi meluncurkan buku *Perhutanan Sosial* pada Jumat (30/8/2024) di Hotel Pangeran Beach Padang. Peluncuran buku ini mengikuti sehari setelah pengesahan Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perhutanan Sosial.

Buku setebal 267 halaman tersebut diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy. Dalam sambutannya, Audy menekankan harapannya agar buku ini dapat memotivasi pengurus dan pengelola perhutanan sosial untuk memanfaatkan potensi hutan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.

“Buku ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan perekonomian petani hutan di Sumatera Barat. Dengan hutan yang luas, kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkan hutan tanpa merusaknya,” ujar Audy.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi, menambahkan bahwa Pemprov Sumbar akan fokus pada pemanfaatan hasil hutan non-kayu, seperti jasa lingkungan dan potensi wisata. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani hutan dan mengurangi konflik tenurial.

“Manfaat perhutanan sosial termasuk menciptakan SDM yang profesional, integrasi pemanfaatan hutan, dan pengentasan kemiskinan. Buku ini mencatat bagaimana perhutanan sosial telah meningkatkan kesejahteraan petani hutan, mendekati upah minimum provinsi (UMP),” jelas Yozarwardi.

Buku ini juga menggambarkan bagaimana perhutanan sosial telah mengubah pola pikir masyarakat terhadap hutan. Hutan tidak lagi dipandang sebagai tempat penebangan, melainkan sebagai sumber manfaat ekonomi.

Dalam acara bedah buku, Direktur Harian Posmetro Padang, Firdaus Abie, memuji buku ini sebagai sumber informasi penting tentang keberhasilan perhutanan sosial di Sumbar. Ia menilai buku ini menarik untuk dibaca dan menyoroti bagaimana pengurus KUPS telah bertransformasi menjadi sumber pendapatan masyarakat.

“Buku ini memaparkan bagaimana perhutanan sosial telah tumbuh dan berkembang, serta bagaimana KUPS berhasil menghasilkan pendapatan dari pengelolaan hutan. Ini adalah bacaan penting bagi mereka yang terlibat dalam perhutanan sosial,” ungkap Firdaus.

Bedah buku dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan perhutanan sosial di Sumbar, termasuk pengurus KUPS dan LPHN. Buku berjudul *Perhutanan Sosial Mengentaskan Kemiskinan dari Pinggiran* ini ditulis oleh Yozarwardi, Yosrizal Chan, Se Miko Elfisha, dan Wilian Habib. (adpsb/bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *