PAINAN, RELASIPUBLIK – Kabupaten Pesisir Selatan meraih hasil buruk di Pekan Olahraga Provinsi di Padang Pariaman. Kontingen asal Pessel, menduduki posisi 14 pada klasmen akhir Porprov 2018.
Menanggapi kondisi itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pesisir Selatan, Marwan Anas, meminta pertangungjawaban pemerintah daerah atas merosotnya prestasi tersebut.
“Pencapaian ini, jauh dari target yang telah ditetapkan oleh Bupati Hendrajoni sebelumnya, yakni posisi enam besar. Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi,” ujar Politisi PPP itu kepada wartawan di Painan. Kamis, (29/11).
Ia menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya bakal memanggil kedua belah pihak KONI yang bersiteru, termasuk Disparpora Pessel untuk melakukan upaya mediasi. Jika terbukti ada pelanggaran, maka akan dilakukan upaya evaluasi.
“Benar, secepatnya akan kita panggil untuk meluruskan persoalan yang terjadi di internal KONI. Jika berlarut larut, tidak saja olahraga yang anjlok, namun daerah juga dirugikan,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Pesisir Selatan itu.
Sebelumnya, pengamat olahraga Pesisir Selatan, sekaligus mantan wasit Badan Olahraga Nasional Daerah (BOND), Ismael Jambak, Dt. Rajo Bagampo, mengatakan, menurunnya prestasi olahraga Pessel, pada ajang Porprov 2018 di Padang Pariaman, berdampak buruk bagi prestasi olahraga tanah air.
“Saya pribadi menilai, sejumlah pengurus tidak serius mengelolah olahraga Pessel. Bahkan, lebih mementingkan uang dari pada prestasi. Sehingga jaminan kesejahteraan bagi para atlet ikut terganggu,” ucapnya.
Ia mengharapkan, dalam penerimaan atlet di daerah itu, idealnya tidak ada pilih kasih, publikasi, atau terimakasih. Sebab, semua harus dikaji dari segi prestasi bukan dari mana dia berasal.
“Jika segala hal diserahkan tidak pada ahlinya, maka banyak persoalan baru yang akan muncul. Misalnya, jika ada orang Lengayang yang berprestasi di bidang olahraga, mengapa kita harus memilih orang Painan. Nah, ini yang mesti kita luruskan,” katanya.
Setiap kegiatan yang mengangkat nama baik daerah, lanjut dia, tentu selalu didukung dengan anggaran yang memadai. Sebab, dana hibah yang dikucurkan untuk KONI Pessel cukup besar setiap tahunnya.
“Jika kita anggap kegiatan KONI tidak didukung oleh anggaran, padahal dananya ada. Apalagi bapak bupati sudah memberikan support yang sangat luar biasa. Persoalan ini yang selalu menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, sebab kita lebih mendahulukan uang dari pada prestasi,” ucapnya. (kis)