Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPOLITIKTERBARU

KPU KOTA SAWAHLUNTO GELAR SOSIALISASI LOGISTIK PEMILU 2019

792
×

KPU KOTA SAWAHLUNTO GELAR SOSIALISASI LOGISTIK PEMILU 2019

Sebarkan artikel ini

SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Komisi Pemilihan Umum Kota Sawahlunto menggelar Sosialisasi Logistik Pemilu 2019 dihadapan para wartawan se Kota Sawahlunto pada Sabtu 22/12 di Ruang Rapat Hotel Parai Kota Sawahlunto,.

Dalam kesempatan tersebut Ketua KPU Kota Sawahlunto Fadlan Armey, yang didampingi oleh Seluruk Komisioner serta sekretaris KPU Beth Mukhardi mengatakan bahwa kegiatan.ini sebenarnya sudah lama di rencanakan.namun karena padatnya kesibukan maka baru hari ini bisa dilaksanakan, ujarnya.

Lebih lanjut di sampaikan Fadlan Armey, KPU Kota Sawahlunto tetap mengharapkan masukan dan kritikan dari para awak media yang sifatnya positif demi terlaksananya tahapan- tahapan Pemilu yang baik ,Jujur , aman dan damai, apalagi waktu pelaksanaan Pemilu baik itu Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden tidak lama lagi akan di laksanakan pada 17 April 2019 ini, kata Fadlan Armey.

Senada dengan Fadlan Armey, Komisioner KPU Kota Sawahlunto Rika Arnelia juga mengatakan bahwa tahapan- tahapan dalam pelaksanaan Pemilu sudah kita laksanakan dan sampai saat ini prosesnya masih berlangsung, sebut Rika Arnelia.

Menyinggung tentang kelengkapan data pemilih, Rika menyebutkan bahwa saat ini jumlah pemilih di Kota Sawahlunto ini berjumlah 45.778 pemilih, dan data itu sudah sering kita kroscek dan perbaiki karena memang ada tambahan data dari pemilih pemula dan pemilih baru, tambah Rika lagi.

Menyangkut adanya pemilih dari kalangan orang gila yang marak di media sosial saat ini, Rika menjelaskan bahwa selama ini hal tersebut juga pernah terjadi, dan itu juga sesuai dengan PKPU dan aturan yang berlaku, namun kita menetapkan status mereka orang gila atau bukan berdasarkan keterangan dari dokter yang memeriksa atau mereka yang sudah memiliki kartu kuning, kalau tidak ada keterangan dari dokter dan mereka memiliki KTP sesuai dengan persyaratan yang berlaku mereka punya hak pilih, memang ada beberapa dari mereka yang akan kita data tapi mereka mengamuk, dan khusus yang ini tidak kita lakukan pendataan, dan sudah kita laporkan ke Bawaslu, jumlahnya ada sekitar 11 orang, terang Rika Arnelia.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *