PADANG, RELASI PUBLIK – Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) berkolaborasi dengan Keluarga Besar FKPPI dan Smile Train menggelar bakti sosial Operasi Bibir Sumbing dan Celah Lelangit, Rabu (25/10/2023) di RS Unand Limau Manis Padang.
Wakil Rektor II Unand, Prof. Dr. dr. Wirsma Arif Harahap, SpB (K) Onk dalam sambutannya menyampaikan bahwa bibir sumbing merupakan penyakit yang esensial. Karena itu, banyak rumah sakit bisa menggelar operasi bibir sumbing. Sama halnya dengan penyakit mata katarak bagi orang tua.
“Banyak riset membuktikan bahwa bibir sumbing itu lebih disebabkan oleh faktor kurang gizi, jadi bukan faktor kutukan atau lainnya,” kata Prof Wirsma yang juga seorang dokter spesialis.
Dilanjutkan Prof Wirsma yang akrab disapa Pak Ucok, Unand merupakan bagian dari masyarakat. Karena itu, Unand mengapresiasi FKPPi dan Smile Train yang berkolaborasi dengan RS Unand dalam menggelar kegiatan bakti sosial ini.
“Di RS Unand, rutin menggelar operasi bibir sumbing. Bahkan bagi pasien bibir sumbing boleh datang kapan saja, untuk bisa dioperasi secara gratis,” jelas Prof. Wirsma.
Direktur Utama RS Unand Dr. dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B, Sp.U (K), M.Kes, mengatakan bahwa kegiatan ini untuk kesekian kalinya digelar RS Unand dan kali ini bekerjasama dengan KB-FKPPI dan Smile Train. Kerjasama ini terjalin dalam upaya memberikan kualitas hidup terbaik bagi masyarakat.
Seperti diketahui, Sejak Maret 2023 lalu, RS Unand sudah menjadi rumah sakit type B dan ini satu-satunya di Kota Padang. Dan ini dari 4 rumah sakit type B di Sumbar, yakni di Bukittinggi, Solok dan Pariaman.
“Peningkatan tipe ini, tentunya sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan dan peralatan. RS Unand juga telah memiliki 89 orang dokter spesialis,” ungkap Yevri.
Yevri juga menyampaikan terimakasih atas support KB-FKPPI dan Smile Train serta membuka ruang bagi KB-FKPPI untuk selalu bekerjasama terkait program kesehatan.
“Kita siap menerima pasien bibir sumbing kapan saja, tak perlu ada momen. Datang ke RS Unand, kita periksa kondisi kesehatannya, lalu siap di operasi. Dan kita berterima kasih pada FKPPI dan Smile Train dalam penyiapan pasien” ungkap Yevri.
Sementara itu Ketua PD III KB-FKPPI Sumbar, Hj. Ananta Tria Nurwita Yunus, SE, menyampaikan bahwa organisasi FKPPI merupakan organisasi putra putri purnawirawan TNI dan Polri. FKPPI adalah rumah besar dari berbagai organisasi putra putri purnawirawanTNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri.
“Sebagai rumah besar organisasi putra putri purnawirawan, FKPPI memberi ruang pada semua anggotanya untuk berkiprah di berbagai bidang, termasuk sebagai politisi, meski secara organisasi FKPPI dilarang masuk wilayah politik praktis. Namun sangat mendukung anggotanya yang berminat terjun didunia politik,” ucap Tria dalam acara yang juga dihadiri Ketua HUT ke-45 FKPPI Sumbar, Rudi Mulawarman dan segenap anggota FKPPI Sumbar.
Kegiatan bakti Sosial yang digelar dalam rangka HUT FKPPI ke-45, lanjut Tria, merupakan program besar FKPPI untuk pengabdiannya pada masyarakat. Dan program ini akan disiapkan berkelanjutan. Tak hanya operasi bibir sumbing, tapi juga Penyuluhan dan Scrinning Kesehatan Gigi dan Mulut,” ujar Tria.
Sedangkan Manager Smile Train, Tina Agustari mengapresiasi kegiatan bakti sosial bersama RA Unand dan FKPPI yang bekerja sama dengan Smile Train.
“Smile Train adalah lembaga amal internasional yang fokus pada bibir sumbing, tidak hanya fokus pada operasinya saja, tapi juga terapi bicara bagi penderita bibir sumbing, sehingga mereka kembali bisa tersenyum,” ujar Tina.
Tina berharap kerjasama dengan RS Unand dan FKPPI ini terus berlanjut sehingga akan lebih banyak penderita bibir sumbing yang bisa dioperasi. Dengan bibir yang sudah dioperasi, mereka akan kembali bisa tersenyum. Tentunya ini akan bisa mengubah masa depannya untuk kualitas hidup lebih baik.
“Saat ini di Sumbar, Smile Train telah bekerja sama dengan RS Aisyah dan RS Yos Sudarso, selain RS Unand. Sedikitnya, sudah 100 ribu orang penderita bibir sumbing sudah selesai dioperasi di 80 rumah sakit yang bekerjasama dengan Smile Train di Indonesia,” terang Tina.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pasien yang ditempatkan di ruang kelas satu RS Unand. (ms)