Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHSENI & BUDAYATERBARU

Ketua DPRD Sumbar Hadiri Fastival Nan Jombang

415
×

Ketua DPRD Sumbar Hadiri Fastival Nan Jombang

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat menghadiri pembukaan acara tahunan Sanggar Nan Jombang. (Foto dok/DW)

PADANG, RELASIPUBLIK – Kebudayaan adalah karakteristik orang Minangkabau, merupakan pula jadi diri. Dengan perkembangan zaman yang semakin cepat saat ini diharapkan karakteristik kebudayaan Minangkabau ini tidak hilang karena tersingkir oleh kebudayaan daerah atau negara lain. Kebudayaan pula aset terbesar Sumbar untuk memajukan pariwisata.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat menghadiri pembukaan acara tahunan Sanggar Nan Jombang, “Festival Nan Jombang atanggal 3”, Selasa malam (3/1) di ladang tari Nan Jombang, Balai Baru, padang.

Supardi mengatakan sangat banyak saat ini orang minang, terutama generasi muda yang lebih tahu dan bahkan lebih tertarik pada kebudayaan luar.

Dia menilai saat ini sudah banyak kebudayaan Minangkabau yang hilang karena tak terlestari dan terwarisi.  Padahal kebudayaan Minang amat banyak dan bahkan tak terhitung jumlahnya.

“Pada banyak kesempatan saya menghadiri acara seni dan budaya baik itu di Payakumbuh, Limapuluh kota dan daerah lain saya lihat betapa kayanya kebudayaan kita. Namun setiap hari potensi tergerus terus ada,” ujarnya.

Perkembangan zaman dan peralihan ketertarikan generasi membuat kekayaan ini amat berpotensi semakin hilang dan tersingkir.

“Kebudayaan Ninangkabau adalah jati diri kita. Menjadi tanggung jawab kita bersama pulalah untuk menjaga dan melestarikannya,” katanya.

Supardi mengatakan dirinya sebagai wakil rakyat di DPRD Sumbar dan anggota dewan lainnya, sejak dilantik selalu berusaha komitmen untuk mempertahankan dan pelestarian budaya dan seni Minangkabau.

Dia mengatakan dirinya dan sejumlah anggota dewan lainnya banyak menggunakan dana pokok pikiran (pokir) untuk tujuan tersebut.

“Namun kadang ide kita seperti ini, pelaksanaannya oleh OPD lain lagi, hal ini karena OPD seringkali berfokus pada acara seremoni. Namun tahun ini hal tersebut kita lihat akan berubah dan amat besar harapan kita pada Dinas Kebudayaan dan pariwisata untuk kerjasamanya,” ujarnya.

Supardi berharap pemprov, melalui dinas dan gubernur juga melihat potensi kebudayaan sebagai kekayaan yang bisa memajukan pariwisata provinsi ini.

“Jika kita jual keindahan alam, lebih banyak daerah lain yang lebih indah. Tapi kita punya kebudayaan, amat kaya dan amat banyak ada dari 19 kabupaten/kota. Ini satu-satunya yang bisa kita jual untuk menarik wisatawan,” paparnya.

Selain itu, Supsrdi juga meminta pemprov untuk bermimpi lebih besar dalam memajukan pariwisata. Target yang disampaikan pemprov melaui OPD yakni 8 juta wisatawan domestik selama Tahun 2023 merupakan target yang rendah.

“Harusnya kita bermimpi lebih besar dari itu. Bahkan dibanjiri wisatawan dari berbafai negara, Eropa, Asia, Amerika yang ingin kebudayaan, seni dan tradisi kita. Dengan cara ini pula kebudyaan dan seni kita akan d lestari,” ujarnya.

Supardi mengajak seluruh pihak u tuk mengmbalikan jati diri dengan melestsarikan kebudayaan Minangkabau.

“Ini jati diri kita, lestarikan dan kembangkan,” tegasnya.

Pada acara pembukaan festival nan jombang tanggal 3 tersebut selain Ketua DPRD Sumbar, Supardi hadir pula Anggota DPRD Sumbar, Hidayat dan Evi Yandri Dt Rajo Budiman, Dinas Pariwisata, kepala Taman Budaya, seniman, sastrawan, budayawan dan berbagai unsur masyarakat lainnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *