Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMABISNISDAERAHTERBARU

Jubir Pamurah Bangkitkan Harapan Baru Lewat Budidaya Udang Vaname

406
×

Jubir Pamurah Bangkitkan Harapan Baru Lewat Budidaya Udang Vaname

Sebarkan artikel ini
Jubir Pamurah (46), sosok yang kini identik dengan geliat budidaya udang vaname di Pesisir Selatan (Dok, Kominfo)

PESSEL, RELASI PUBLIK – Di ujung selatan Sumatera Barat, tepatnya di pesisir Pantai Kayangan Pasir Lakitan, Kabupaten Pesisir Selatan, seorang pengusaha lokal mencuri perhatian dengan langkah beraninya di dunia usaha.

Dialah Jubir Pamurah (46), sosok yang kini identik dengan geliat budidaya udang vaname di kawasan tersebut. Memulai usahanya sejak Februari 2023, Jubir menggelontorkan investasi sebesar Rp1,2 miliar untuk membangun tambak, membeli bibit, peralatan, serta mencukupi kebutuhan pakan.

“Budidaya udang vaname ini lebih mudah dibandingkan udang jenis lain. Selain itu, pasarnya luas dan stabil. Harga jualnya juga terjangkau, sehingga cepat terserap oleh pasar,” ujar Jubir saat ditemui di lokasi tambaknya.

Sebelumnya, Jubir dikenal sebagai pelaku usaha furnitur. Namun, ia memutuskan untuk beralih haluan setelah melihat potensi besar sektor perikanan, khususnya udang vaname. Keputusan tersebut terbukti tepat—dengan masa panen sekitar 100 hari dan produktivitas tinggi, usaha ini menawarkan perputaran modal yang cepat dan menjanjikan.

Panen Rutin, Pasar Terbuka Lebar

Tambak milik Jubir kini menghasilkan rata-rata 600 kilogram udang vaname setiap sepuluh hari sekali. Seluruh hasil panen langsung diserap oleh pembeli dari luar daerah, seperti Pariaman dan wilayah sekitarnya. Penjualan pun berlangsung efisien, bahkan bisa dilakukan hanya lewat sambungan telepon.

Meski begitu, Jubir mencatat belum ada pembeli lokal dari Pesisir Selatan. Situasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan pasar dalam daerah, sehingga nilai tambah bisa dinikmati masyarakat setempat.

Potensi Nasional, Harapan Daerah

Secara nasional, udang vaname memiliki permintaan tinggi, baik di pasar domestik maupun ekspor ke negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Dengan pendekatan teknologi dan manajemen yang baik, risiko dalam budidaya dapat diminimalkan dan efisiensi produksi ditingkatkan.

Namun, tantangan tetap ada. Fluktuasi harga pakan, penyakit tambak, serta perubahan iklim adalah beberapa faktor yang harus dihadapi. Jubir menyebut edukasi dan kemitraan yang kuat menjadi kunci untuk menavigasi tantangan tersebut.

Ia pun berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah serta lembaga keuangan, baik dari sisi pembiayaan, pelatihan, hingga akses pasar.

“Kalau ini dikelola serius, bukan mustahil Pesisir Selatan bisa menjadi sentra udang vaname di Sumbar,” ujarnya optimis.

Dari bibir pantai yang tenang, Jubir Pamurah menunjukkan bahwa laut tak sekadar panorama—ia juga menyimpan harapan, peluang, dan masa depan yang bisa diraih dengan semangat, kerja keras, dan keberanian mengambil risiko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *