Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPERISTIWATERBARU

Jalan Tembus Kambang-Muara Labuh Mendapat Resvon Presiden Joko Widodo

180
×

Jalan Tembus Kambang-Muara Labuh Mendapat Resvon Presiden Joko Widodo

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, mengatakan, proposal pengajuan jalan tembus Kambang-Muara Labuh, akhirnya mendapat respon positif oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

“Pekan lalu, saya diundang ke istana bersama sejumlah bupati dan walikota yang ada di Sumbar. Pada kesempatan itu, saya langsung menyerahkan proposal jalan tembus Kambang-Muara Labuh, bapak presiden langsung menerimanya dan merespon dengan baik,” ucapnya di Painan. Kamis, (11/10).

Bupati Hendrajoni, berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk merespon keinginan warga Pesisir Selatan tersebut, agar akses tembus itu segera terbuka.

“Sebab, ini akses penting bagi perekonomian dan mitigasi kedua daerah. Jika jalannya ini terbuka, maka segala urusan menjadi sangat mudah dan cepat. Terbukanya jalan Kambang-Muara Labuh, memang sudah menjadi cita-cita sejak lama. Namun, sudah 70 tahun lebih Indonesia merdeka, jalan nenek moyang itu masih ditutupi rimba belantara,” ujarnya.

Ia menjekaskan, terkait dengan masuknya lokasi tersebut menjadi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), maka pemerintah daerah akan memakai skema khusus, dengan harapan agar habitat flora dan fauna yang ada didalamnya tetap lestari.

Sebelumnya, pada rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bupati Pessel Hendrajoni, bersama Bupati Solsel Muzni Zakaria, juga berkeinginan kuat untuk membuka akses jalan tembus Kambang, ke Muaralabuh. Namun, keinginan tersebut harus melalui usulan revisi zonasi kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Sebe­lat (TNKS).

Bupati Hendrajoni menyebutkan, jalan tersebut mempunyai nilai historis bagi masyarakat dua daerah itu. Menurutnya, jika pengerjaannya disegerakan, maka roda perekonomian masyarakat bisa terbuka terbuka lebar. Selain itu, bisa pula digunakan sebagai jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, seperti gempa bumi atau banjir.

“Jadi, saya memohon kepada pemerintah pusat agar mengizinkan sebagian kawasan yang masuk TNKS itu, bisa dibangun jalan tembus Kambang ke Muaralabuh, dengan berkomitmen tetap menjaga kelestarian hutan dan satwa yang ada di dalamnya,” tutur Hendrajoni.

Informasi yang dihimpun Haluan, saat ini Pessel sudah membuka jalan sepanjang 16,7 kilometer dikawasan tersebut, namun sepanjang 32 kilometer lagi belum dibangun dikarenakan berada pada zona TNKS.

Sementara Solsel, juga telah membuka jalan tersebut sepanjang 5 kilometer, dan masih tersisa sekitar 8 kilometer yang terkendala pada kawasan TNKS.

“Pada zaman dahulu, jalur tersebut sering dilintasi masyarakat Kambang dan Muaralabuh karena aksesnya dekat, termasuk orangtua saya. Sebab, beliau berjualan dari Kambang melalui jalan itu,” ucap Bupati Hendrajoni yang bergelar Datuak Bando Basau ini. (Ks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *