Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

IKASUPA Bengkulu Salurkan Bantuan Pada Warga Solok Selatan

536
×

IKASUPA Bengkulu Salurkan Bantuan Pada Warga Solok Selatan

Sebarkan artikel ini

SOLOK SELATAN, RELASIPUBLIK –
Ikatan Keluarga Minang (IKM) dan Ikatan Keluarga S3 (IKS) yang tergabung dalam organisasi IKASUPA Bengkulu menyalurkan bantuan kepada warga Solok Selatan yang ditimpa musibah banjir bandang baru baru ini.

Gabungan Ikasupa Provinsi Bengkulu itu lebih terpokus pada keluarga balita Alm Aldi (4) yang hanyut terseret oleh air sungai batang pulakek,belakang rumahnya minggu lalu.

Kenapa kelompok orang Minang gabungan Ikasupa Bengkulu yang diketuai olwh Dayatri itu sangat terpokus pada Alm Aldi,seperti yang disampaikan oleh bendahara umum IKS Bengkulu Novrizal,kami sekeluarga gabungan Ikasupa Bengkulu sangat prihatin dan ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh dunsanak kami dikampung halaman banyak informasi informasi terkait bencana yang telah memporak porandakan kampung halaman kami.

Apalagi swtelah melihat informasi dan tayangan dari berbagai sumber netizen melalui aplikasi,ada sworang anak balita yang hanyut dibawah arus dikwcamatan Pauh Duo,kemudian ada aksi nekat pemuda dalam upaya penyelamatan balita yang sangat meluluhkan hayi kami dirantau orang.

Dalam waktu yang tidak terlalu lama,semua yang tergabung dalam Ikasupa bergerak menacari informasi dan menggalang dana,sehingga baru hari ini kami bisa menyalurkanya sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh anggota TNI AL Mayor Hendro putra asli Muaralabuh.

Sementara itu Novrizon yang didampingi istrinya mengatakan,kami sebagai perwakilan Ikasupa Bengkulu mohon maaf karena pengurus dan anggota lainua tidak bisa jadir bersama kita dikampung halaman ini,ada sesuatu pekerjaan yang tidak bisa beliau beliau tinggalkan,bantuan ini akan kami salurkan juga berupa alat alat tulis,pakaian sekolah untuk anak anak warga yang terdampak banjir kemaren disejumlah titik tetdampak banjir.

Dihadapan rombongan itu,orang tua Alm Aldi.Wawan menceritakan sedikit pengalaman pahit yang dialami keluarganya itu,pagi yang dingin itu dirinya sudah bersiap siap akan menuju Jambi dan lewat Kabupaten Kerinci,setibanya di Sei Penuh dia mendapat telepon dari adiknya menyuruh dan memaksa saya segera pulang,tanpa memberi kabar apa gerangan yang terjadi,oleh karena perasaan saya saat itu tudak enak langsung berputar arah dan mobil saya suruh bawa sama Martua saya.

Setiba saya dirumah saya sudah mendapati anak saya yerbaring kaku didalam rumah,semua orang yang datang menangis histeeis,saya coabenahan diri.

Firasat sih ada,sejak keberangkatan pagi itu perasaan ini tidak enak juga,ditambah orang kok sering melotot melihat saya,sementara saya tidak kenal dengan setiap orang yang melihat saya,rupanya inilah akhir dari semua itu” Katanya haru sambil mengusap pipinya. Helfi yulinda

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *