PAINAN, RELASI PUBLIK--Harga kebutuhan dapur jenis cabai di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sejak satu pekan terakhir terus menanjak naik. Bahkan saat ini sudah menembus hingga Rp 80 ribu per kilogram di tingkat pedagang pengecer.
Hal itu disampaikan Raflis 54, salah seorang pedagang pengecer di Pasar Sago, Kecamatan IV Jurai, kepada Relasi Publik Rabu (22/1).
“Setelah bertahan di bawah Rp 30 ribu per kilogram selama beberapa bulan, harga komoditi sayuran jenis cabai kembali meroket di daerah ini sejak satu pekan terakhir. Bahkan di saat ini harga eceran sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram untuk jenis lokal,” jelas Raflis.
Dia mengungkapkan bahwa kenaikan harga secara bertahap mulai dari Rp 30 ribu itu sudah terjadi sejak satu pekan terakhir.
“Saya memprediksi harganya akan masih terus naik,” ungkapnya.
Kenaikan harga itu bukan saja karena akan memasuki bulan puasa, tapi lebih dipengaruhi oleh terbatasnya produksi atau panen cabai petani di daerah.
“Rata-rata tanaman cabai petani lokal di daerah ini sudah memasuki masa tua dan sudah mengalami penurunan produksi. Kalaupun petani sudah kembali mulai menanam, paling panennya empat bulan ke depan. Kondisi ini lah yang membuat harga naik, disamping juga terbatasnya pasokan dari luar daerah, seperti cabai asal Kerinci Jambi, dan cabai Jawa,” jelasnya.
Ditambahkannya bahwa sebagai pedagang cabai dan sayuran lainnya, dia memang selalu berpindah-pindah sesuai dengan hari pasar.
“Dan itu berlaku bagi semua pedagang sayuran di daerah ini. Karena besok hari Kamis, maka kami akan berjualan pula di Pasar Inpres Painan,” tutupnya. (Zal)