PADANG, RELASIPUBLIK –– DPD Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan Refleksi Awal Tahun 2020. Kegiatan yang digelar Sabtu (25/1/2020) di Hotel Axana, dikemas dalam bentuk diskusi Ilmiah tersebut, menghadirkan pembicara Tokoh Nasional TB Silalahi dengan tema ‘Pembentukan Karakter Bangsa dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0’.
TB Silalahi selaku narasumber utama dalam diskusi tersebut menyatakan bahwa untuk bisa memasuki persaingan di era Revolusi Industri 4.0, diperlukan kecepatan, visi, integrity, kreativitas dan inovasi serta kemampuan berkolaborasi. “Dengan SDM yang demikian maka diyakini akan membawa bangsa Indonesia menjadi negara maju, ungkap TB Silalahi pada acara yang dihadiri DPP PIKI, Tokoh dan dan tokoh pemuda.
Sementara itu Ketua DPD PIKI Sumatera Barat Naslindo Sirait dalam sambutannya menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2019, ada banyak masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat, baik bidang ekonomi, politik, Hukum dan HAM. Masalah-masalah tersebut terkadang menjengkelkan.
“Tapi kita tidak boleh kehilangan akal sehat. Kita harus tetap bisa berpikiran jernih karena dalam pikiran yang jernihlah akan muncul solusi,” terang Naslindo yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten kepulauan Mentawai.
Bagi PIKI, lanjut Naslindo, sebagai kaum intelegensia tentunya dijadikan sebagai sebuah gerakan pemikiran, agar dapat melihat masalah serta mencarikan solusinya.
“Mencarikan solusi atas semua permasalahan yang terjadi, merupakan sumbangan kita untuk memacu kemajuan bangsa. Kita tidak hanya memberikan kritik, tetapi apakah solusi kita atas persoalan bangsa ini adalah solusi yang benar sesuai dengan tema yang PIKI gumuli selama 5 tahun ini,” ungkap Naslindo.
Ditambahkan, kebenaran meninggikan derajat bangsa. Namun kebenaran disini bukan hanya berbicara kebenaran agamawi, tetapi bagaimana melihat dan memperlakukan sesama sebagai manusia ciptaan Tuhan, menghargai kodrat manusia, menghargai perbedaan, menjaga lingkungan. “Apakah kita juga berpihak kepada kebenaran dan apakah kebenaran berpihak pada kita?” sebutnya.
Dijelaskan, ilmu Pengetahuan dan teknologi berkembang begitu cepat. Isu revolusi industri seolah menjadi momok dengan hadirnya artificial intelligence, seolah olah akan menggantikan manusia. Karena itu, dalam merespon tema besar Indonesia menjadi negara maju maka harus diyakini bahwa jalan satu-satunya dengan pembentukan SDM yang unggul dan berkarakter melalui pendidikan, terutama pendidikan keluarga.
“Apabila kita bisa mempersiapkan generasi millenial yang saat ini berumur sekitar 15 tahun, maka pada saat tahun 2030 yang disebut sebagai puncak bonus demografi diyakni sebagai peluang keemasan Bangsa Indonesia. Tetapi apabila potret generasi muda kita sekarang diwarnai dengan berbagai masalah, tidak memiliki soft skill maupun hard skill, serta hanya tamatan SMA, maka siap-siaplah, yang akan lahir itu justru para pecandu narkoba, pelaku kejahatan, seks bebas dan kejahatan lainnya sehingga bonus demografi itu bisa berubah jadi bencana,” tegas Naslindo.
Data Polri, tambah Naslindo, sebanyak 1.526 mahasiswa tahun 2016 terkena narkoba. Tahun 2019 meningkat menjadi 2.192 orang, sedagkan pelajar SMA sebanyak 27.662 orang, dan pelajar SMP 13.915 orang.
“Persoalan ini sangat mencemaskan kita akan masa depan bangsa ini,” ujar Naslindo prihatin.
Karena itu, kata Naslindo, dalam tahun 2020 ini, DPD PIKI Sumatera Barat akan fokus pada tema-tema membina hubungan kemasyarakatan dengan semua kelompok untuk meningkatkan toleransi dan komunikasi antar anak bangsa. Termasuk melakukan pembinaan keluarga dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dan berkarakter.
“Marilah kita jalani tahun 2020 sebagai tahun keadilan sosial, tahun persahabatan dan tahun kemajuan untuk menegakkan derajat bangsa dengan melakukan hal-hal yang tepat dan benar,” pungkas Naslindo. **