PADANG — Untuk mewujudkan program unggulan pemerintah Sumatera Barat sebagai lumbung padi dan lumbung jagung, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyerahkan bantuan senilai 19 milyar berupa 462 ton bibit padi (18.471 ha) dan 315 ton bibit jagung (20.990 ha) untuk kelompok tani yang tersebar di 18 kota/kabupaten, Selasa (6/12) di Auditorium Gubernur Sumatera Barat.
Dalam sambutannya Gubernur Mahyeldi menyebutkan bibit yang dibagikan merupakan bibit varietas unggul bersertifikasi yang nantinya bisa meghasilkan produk pertanian berkualitas sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Sumatera Barat.
“Anggaran sebesar 19 milyar untuk pengadaan benih jagung dan padi ini adalah sebagai realisasi 10 persen alokasi dana APBD Sumbar untuk pertanian dan ini adalah pertama kalinya anggaran sebesar ini untuk benih padi dan jagung . Disamping itu Sumatera Barat sebagai salah satu dari 17 provinsi penyangga produksi pangan nasional adalah wilayah produsen tanaman pangan bagi provinsi-provinsi tetangga, seperti Riau, Jambi dan Bengkulu. Tahun 2021, produksi padi kita mencapai 1,32 juta ton gabah kering giling, dan produksi jagung mencapai 948 ribu ton”. ujar Mahyeldi di hadapan puluhan perwakilan keltan yang datang dari 18 kabupaten/kota.
Gubernur juga berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan memperhatikan dalam proses budidaya, pengendalian hama dan penyakit serta pemasaran yang dapat menguntungkan bagi masyarakat, utamanya petani.
‘’Kami bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan nantinya akan ke lapangan untuk mencek bagaimana perkembangan bantuan benih padi dan jagung ini,’’ ujar Mahyeldi didampingi Sekretaris Disbuntahor, Ferdinal Asmin.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Disbuntanhor) Sumatera Barat yang diwakili sekretaris Ferdinal Asmin menyampaikan secara kongrit bantuan yang diserahkan adalah benih padi sebanyak 461.775 kg dengan 18.471 Ha dan benih jagung 314.850 kg dengan 20.990 Ha.
” Hari ini telah ada perwakilan 36 kelompok tani dari 18 Kabupaten /Kota yang akan menerima bantuan benih unggul padi dan jagung untuk dibudidayakan menjadi produk unggulan pertanian dan mendukung ketahan an pangan.” tutur Ferdinal.
Ia juga menyebutkan dari data BPS tahun 2021 kontribusi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan untuk pertumbuhan ekonomi Sumbar telah mencapai 21,71 persen dan subsektor pangan sebanyak 24,09 persen .
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga terus berupaya mengembangkan tanaman pangan, dengan memanfaatkan benih unggul yang merupakan salah satu komponen teknologi utama dalam meningkatkan produktivitas, dimana petani dapat memilih benih yang sesuai dengan selera, kondisi lingkungan, berdaya hasil tinggi dan bernilai jual tinggi.(monsis)