PASAMAN, RELASI PUBLIK – Karena kepemimpinannya berlandaskan dengan ajaran dan nilai-nilai agama yang kuat, maka status pemimpin yang sekian lama disandang oleh Sabar AS nyaris tidak memunculkan cacat dan cela sama sekali.
“Ini pantas dipuji dan diapresiasi,” ujar tokoh pendidikan Pasaman, Emdison MM. Terutama, menurut Endison, selama memegang jabatan publik, Sabar hampir tidak pernah tersandung kasus dugaan korupsi.
Menurut Emdison, dalam rentang panjang perjalanan usianya, Sabar sudah beberapa kali diberi amanah untuk memegang jabatan publik, baik di lingkungan legislatif maupun eksekutif.
Antara lain, menurut Emdison, Sabar dipercaya selama tiga periode menjadi anggota DPRD Sumatera Barat (Sumbar) dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar).
Untuk selanjutnya, menurut Emdison, Sabar terpilih menjadi Wakil Bupati Pasaman, untuk mendampingi Benny Utama di posisi Bupati Pasaman dalam ajang Pilkada Pasaman.
Terakhir, sambung Emdison lagi, Sabar dipercaya untuk menjadi Bupati Pasaman buat menggantikan Benny Utama yang terpilih menjadi anggota DPR-RI dari Dapil Sumbar-2 pada Pileg 2024 lalu.
“Selama rentang panjang pengabdiannya itu, baik di lembaga legislatif maupun eksekutif, setahu saya tidak sekali pun beliau tersandung oleh kasus dugaan korupsi,” sebut Emdison lagi.
Padahal, menurut Emdison, betapa banyak godaan dan peluang untuk melakukan korupsi. “Tapi karena dasar agama yang kuat, beliau bisa membedakan mana yang hak dia dan mana pula yang bukan,” urainya.
Dengan kata lain, menurut Emdison, Sabar merupakan tipikal pemimpin yang amanah, yang mampu menjaga dengan baik kepercayaan yang diberikan masyarakat kepadanya sebagai pejabat publik.
“Amanah bagi Pak Sabar bukan hanya sebagai sebuah retorika untuk mendapat simpati publik, melainkan beliau terapkan pada tataran implementasi,” tandasnya. (spa)