PAINAN, RELASIPUBLIK – Hujan lebat yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, mengakibatkan luapan air menggenangi ruas jalan nasional dan pemukiman warga sekitar.
Informasi yang diterima di ruas jalan Padang-Painan, tepatnya di Kampung Siguntur Muda, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, curah hujan mulai turun sekitar pukul 12.00 Wib, Senin (8/7).
Warga setempat Irwando (29) menyebutkan, kondisi tersebut dikarenakan buruknya sistem drainase pada daerah sekitar. Bahkan, kata dia, persoalan banjir seakan menjadi langganan disaat hujan datang. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan raya, misalnya, berubah menjadi genangan air dan sangat mengganggu aktifitas warga.
“Tak hanya itu, genangan air juga memasuki halaman dan rumah warga. Beruntung hingga kini belum ada laporan kerugian atau korban jiwa,” ujarnya saat dihubungi wartawan.
Menurut dia, selain curah hujan yang cukup tinggi, genangan air juga terjadil akibat luapan anak air yang berasal dari puncak bukit daerah sekitar.
“Menurut istilah orangtua disini, namanya Air Bah (banjir bandang). Setau saya kejadian ini sudah yang kedua kalinya,” katanya lagi.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Buyung Amin (32), ia yang biasa melewati ruas jalan nasional Painan-Tarusan ini, menyebutkan, genangan air tersebut cukup mengganggu arus lalu lintas sekitar. Bahkan, sangat mengkhawatirkan bagi pengendara yang melewatinya, khususnya sepeda motor.
“Ya, tadi saya melihat sebagian pengendara ada juga yang mati motornya. Sebagian lagi ada yang memilih untuk berhenti. Sebab, air sangat deras dan tinggi,” tutur pemuda berambut ikal ini.
Ia menambahkan, diperkirakan ketinggian air yang menggenangi badan jalan saat itu sekitar 10 cm atau setinggi mata kaki orang dewasa. Bahkan, kejadian itu seakan sudah menjadi langganan warga sekitar, jika hujan sebentar saja maka debit air langsung meluap ke badan jalan.
“Mungkin karena drainasenya cukup kecil sehingga terjadi penyumbatan. Jika hujan turun satu atau dua jam saja, maka dipastikan terjadi banjir,” ucapnya lagi.
Ia menjelaskan, genangan air seperti itu terjadi pada dua titik di kawasan tersebut. Dimana, satu titiknya lagi berada tepat di depan gudang Gambir yang tak jauh dari lokasi semula. Menurut dia, jika kondisi tersebut tidak segera ditangani oleh pemerintah setempat, maka dikhawatirkan akan membahayakan bagi pengendara yang melewatinya. Parahnya lagi, apabila terjadi hujan di malam hari.
“Kami tentu sangat berharap pemerintah segera mencarikan solusi terkait persoalan ini. Jangan sampai memakan korban. Sebab, ini jalan nasional,” katanya mengakhiri.
Ketika dicoba menghubungi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Herman Budiarto, untuk konfirmasi lebih lanjut. Namun, hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan tidak mengangkat telfon wartawan, walaupun sudah dihubungi berkali-kali. (kis)