KAB. SOLOK, RELASI PUBLIK – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Solok menyelenggarakan pelatihan olahan produk rajutan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Kabupaten Solok.
Sebanyak 45 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Solok mengikuti pelatihan ini. Kegiatan ini diadakan selama tiga hari, mulai dari Rabu hingga Kamis, bertempat di Daima Moosa Glamping Park (13-15/11/2024),
Turut hadir dalam pembukaan pelatihan ini, Asisten Pemerintahan Kabupaten Solok, Drs. Syahrial, MM, mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Kepala DKUKMPP Ahpi Gusta Tusri, S.STP, M.Si, Kepala Bidang UKM Helvi Yuliati, SH, serta staf DKUKMPP juga hadir untuk mendukung kegiatan ini.
Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai instansi terkait, di antaranya tenaga ahli Digital Marketing, serta dari Politeknik Negeri Padang Panjang dan SMK 1 Padang.
Kepala DKUKMPP Ahpi Gusta Tusri menjelaskan bahwa pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan sejumlah peraturan, seperti UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, serta PP No. 7 Tahun 2021 yang mengatur tentang kemudahan perlindungan dan keberadaan koperasi dan UMKM.
“Tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja kepada para pelaku UMKM, terutama yang berada di sekitar objek wisata di Kabupaten Solok. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal serta pendapatan bagi para pelaku UMKM,” ujar Ahpi.
Peserta pelatihan berasal dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Lembah Gumanti, dan Kecamatan Gunung Talang, serta X Koto Singkarak.
Melalui pelatihan ini, DKUKMPP berharap dapat mencetak wirausaha baru yang mampu memberikan peningkatan ekonomi bagi keluarga dan komunitasnya.
Asisten Pemerintahan Kabupaten Solok, Drs. Syahrial, MM, dalam sambutannya, menyatakan harapan agar para peserta mampu menyerap ilmu dengan baik dan mengimplementasikannya dalam bisnis mereka.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga untuk mempersiapkan produk UMKM agar bisa bersaing di pasar, terutama dalam aspek kualitas dan pemasaran,” ungkapnya.
Kegiatan pelatihan ini melibatkan materi tentang teknik produksi hingga pemasaran digital, yang dianggap penting dalam meningkatkan penjualan produk UMKM di era modern.
Para peserta menyambut baik pelatihan ini dan mengungkapkan bahwa materi yang diberikan sangat membantu dalam mengembangkan usaha mereka.
“Dengan pelatihan ini, saya jadi lebih paham cara meningkatkan kualitas propaganda dan memasarkan produk secara online. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa terus diadakan,” ujar Diah, salah satu peserta dari Kecamatan X Koto Singkarak.
Diharapkan melalui pelatihan ini, produk rajutan hasil karya UMKM Kabupaten Solok mampu dikenal lebih luas dan diminati pasar. (A2)